GARA-GARA si “kakek gaul”, gadis cilik Ni Putu Vidya Pradnyani Temaja sempat menangis-nangis. Namun itu tak lama, karena akhirnya ia malah senang dan jadi ketagihan. Ya, karena lagu pop Bali “Kumpi Gaul” yang ada di album lagu pop Bali anak-anak “Alit Bali Gita Mahardika”, kini Vidya jadi senang dengan lagu-lagu berirama ceria atau nge-beat.
“Iya, pernah nangis-nangis waktu dikasi lagu Kumpi\ Gaul, soalnya melihat teman-teman yang lain yang ikut bawain lagu slow, kalau ini kan lagunya ceria. Tapi setelah dinyanyikan dan direkam, ternyata seru juga, asyik juga lagunya. Jadinya sekarang malah suka lagu dengan nada nge-beat,” cerita Vidya.
Jika biasanya untuk menghafal satu lagu sebelum tampil atau ikut lomba butuh waktu berhari-hari, Vidya hanya perlu tiga hari saja untuk dapat membawakan karya cipta Drs. I Gede Ekaputra ini. Hal sama juga dirasakan dulu ketika pertama kali ia diikutkan les vokal di Sanggar Eka Mahardika. Setelah dibujuk dan sedikit dipaksa, akhirnya Vidya bersedia malah akhirnya senang dan merasakan keseruan saat bertemu teman-teman baru sehobi.
Penggemar grup vokal BTS asal Korea ini menuturkan kegemarannya menyanyi tak lepas dari pengaruh sang ayah, yang gemar musik dan mengoleksi banyak rekaman serta video musik. Sering melihat sang ayah menyanyi-nyanyi, ia pun mulai tertarik ikut menyanyi.
Awalnya mencoba tampil menyanyi di depan umum, gadis cilik kelahiran 17 Mei 2011 ini mengaku sempat merasa susah, bahkan pernah lupa lirik lagu saking groginya. Pengalaman beberapa kali ikut lomba akhirnya malah membuat putri pertama pasangan I Made Gede Sadana Temaja dan Ni Wayan Sumiati ini menjadi suka membawakan lagu berbahasa Bali.
Selain menyanyi, diam-diam siswi kelas IV SD Saraswati Denpasar ini punya keinginan menciptakan lagu sendiri. Ia pun sudah mulai membayangkan dan mereka-reka lagu seperti apa yang menarik. Sempat bercita-cita menjadi artis, seorang penyanyi, belakangan Vidya malah berubah keinginan menjadi seorang dokter. “Karena setelah ada virus Covid-19, lihat banyak yang sakit, jadi kepingin merawat dan menyembuhkan orang lain,” tandasnya. (231)
