
URUSAN asmara memang susah, apalagi bagi remaja yang baru mengenal ketertarikan kepada lawan jenis. Gampang jatuh cinta, gampang galau pula. Mau tahu bagaimana kalau seorang ABG merasakan galau gegara kasih tak sampai? Coba tanya Nessa Pradnya yang merilis single “Galau” tepat di akhir pekan, malam minggu, Sabtu (22/8).
“Ceritanya si remaja putri suka dan sudah dekat dengan teman cowoknya, ya jadian. Tapi ngga tahunya kemudian malah si cowok memilih teman cewek yang lain. Jadinya ya galau,” jelas Nessa kepada mybalimusic.com.
Awalnya ketika disodori lagu “Galau” ciptaan Tisson, bernama lengkap Ni kadek Nessa Pradnya Wulandari ini tidak begitu tertarik dan merasa kurang sreg. Namun setelah dibuatkan demo rekaman dan mendengarkan langsung bakal seperti apa lagunya, dara kelahiran Badung, 14 Maret 2006 ini langsung tertarik.
“Ya dipelajari dulu bagaimana lagunya biar dapat penjiwaan yang baik, tapi nggak terlalu lama,” kata Nessa yang sekarang duduk di kelas IX SMPN 5 Mengwi.
Ini kali ke-2 Nessa merilis rekaman, setelah turut mengisi album Bali Kumara (BK) gen #7 akhir 2019 dengan menyanyikan lagu “Pabesen I Bapa”. Baginya, membawakan lagu “Galau” menjadi pengalaman baru karena corak lagunya berbeda, ngepop atau kebih komersil dibandingkan dengan rekaman sebelumnya yang memang menuntut teknik olah vokal lebih khusus lagi.
Putri pasangan I Made Suantara dan Ni Luh Putu Widarti ini sudah mulai tertarik menyanyi sejak masih di bangku SD. Sempat mengikuti kursus vokal selama delapan bulan di Denpasar dan digembleng untuk terbiasa tampil di depan publik, sebelum lanjut mengasah teknik vokal dengan bergabung di Sanggar Cressendo, Sukawati, pimpinan I Komang Darmayuda. Melihat potensinya, ia pun dilibatkan dalam projek Bali Kumara gen #7. Selepas BK 7, dengan dorongan kuat dari kedua orangtuanya, Nessa mencoba melanjutkan kiprahnya di belantika musik pop Bali, diawali dari rilis “Galau”. (231)
