
BANYAK yang mengatakan saat ini kita mulai memasuki era baru, pasca meredanya Pandemi Covid-19. Seiring ini pula, sekelompok penyanyi remaja yang tergabung dalam Generasi Muda Bali (GMB) 2 muncul dan menawarkan kreativitas mereka lewat satu mini album berjudul “Harapan Baru”.
Rilis rekaman yang ditangani Sanggar Pondok Seni 36 ini berselang dua tahun sejak rilis GMB 1. Menurut Alit Jatendra, pimpinan sanggar, sebetulnya sudah terjaring puluhan bakat penyanyi yang direncanakan mengisi rekaman GMB. Jumlah yang cukup banyak ini akhirnya dipecah menjadi GMB1 (rilis 2020) dengan 12 penyanyi dan GMB2 lima penyanyi. Selebihnya akan dirilis bertahap, Juli dan September mendatang.
Mengenai mini album “Harapan Baru”, Alit mengatakan tak ingin menampilkan salah satu lagu sebagai judul rekaman. Hal ini dikhawatirkan menimbulkan kecemburuan dan mengundang pertanyaan sesama penyanyo, karena masing-masing diperlakukan sama. Karena itu, setelah berunding, dipilih satu judul yang mewakili semangat GMB2, yakni Harapan Baru.
Rekaman GMB2 didukung lagu dan penyanyi sebagai berikut: Sang Ayu Komang Brinda Syamarani (Durga Murti), Ni Luh Putu Janita Satya Devi (Asaku), Kadek Ayudya Darsinta Pradnyayanti (Kedis Dara Putih), Vania Noviani Muliawan (Teratai Putih), dan Ni Putu Lita Suarianti (Tresnan I Rerama).
Keseluruhan lagu diciptakan Alit Jatendra dengan mengangkat beragam tema mulai dari tentang pandemi, harapan-harapan manusia, kerinduan akan kebebasan, cinta kasih dan nurani murni manusia, serta fenomena kehidupan sosial.
“Lewat rekaman ini kami ingin mengasah kemampuan anak-anak sekaligus membuktikan kalau mereka tak hanya bisa menyanyikan lagu seni yang biasa untuk festival, namun juga dapat membawakan lagu komersial dengan baik,” kata Alit Jatendra.
Begitu pun untuk menampilkan karakter serta ciri khas masing-masing penyanyi, pihaknya sengaja tidak “memborongkan” seluruh lagu kepada satu penata musik atau arranger. Di album GMB2, arranger yang terlibat seperti Dek Artha, Ari Palawara, Sila, Gusti Sudarsana, juga Isa. Begitu pula video klip ditangani dua videografer berbeda, yakni Yasa Sega dan De Drawa.
Alit Jatendra juga menegaskan, pemunculan GMB2 pada dasarnya bukan untuk bersaing atau kontestasi dengan kelompok penyanyi anak-anak lain. Pihaknya lebih berharap kalau pemunculan Brinda, Vania, Januta, Lita, juga Ayudya dapat memperkarya atau menambah warna musik pop remaja di Bali khususnya dan Indonesia umumnya. (231)
