06/09/2025
BEHIND THE MUSIC

“Dua Sisi”, Janji dan Perjuangan Shelly Trisna

Shelly Trisna (foto: Regge Rockrasta)

APAKAH saat ini masih worth it mengedarkan hasil rekaman secara fisik seperti keping CD? Pertanyaan ini kerap muncul ketika seorang penyanyi atau musisi hendak merilis karya terbaru mereka. Sebagian besar mungkin menjawab dengan lugas, tak zamannya lagi membuat CD. Sekarang era musik digital, untuk apa repot-repot membuat CD atau fisik rekaman lain?

Pertanyaan itu boleh makin banyak diungkapkan pelaku musik di manapun. Namun demikian di sisi lain masih cukup banyak pula penyanyi atau musisi yang rela bersusah payah untuk merekam bukan hanya satu dua lagu, tetapi sejumlah lagu sekaligus hingga layak menjadi album, dan secara khusus pula mengedarkannya melalui keeping CD.

Salah satu di antaranya yang berpikir akan hal itu adalah Shelly Trisna, yang belum lama meluncurkan album perdananya “Dua Sisi” ke dalam format CD audio. Tentu, sebagaimana galibnya musisi era sekarang, ia pun merilis lagu-lagunya melalui sejumlah platform musik digital. Kalau kemudian masih ada upaya menghasilkan album dalam bentuk CD tentu karena sejumlah pertimbangan.

Bahwa merilis rekaman dalam bentuk nyata secara fisik memiliki tantangan tersendiri, pun membawa kepuasan tersendiri. Manakala makin banyak yang tak mau rumit berpikir soal proses, biaya, hingga hasil atau keuntungan, membuat CD musik adalah satu pencapaian tersendiri. Tentu juga sebagai satu “monumen” yang bisa menjadi koleksi, kenang-kenangan, baik bagi penikmat maupun si musisi sendiri.

Terlepas dari itu, album “Dua Sisi” memang layak untuk disimak. Ada sejumlah daya tarik dari album ini, mulai dari tema lagu, pilihan warna musik, hingga musikalitas Shelly Trisna sendiri yang didukung Dwarsa Sentosa sebagai produser, penata musik, pun keterlibatan gitaris Raditya Wijaya. Satu hal lagi, album ini muncul dan mewakili kreativitas Buleleng, tepatnya Singaraja, yang sedari dulu diakui tiap saat selalu melahirkan bakat-bakat penyanyi dan musisi yang sangat layak diapresiasi.

Baca Juga:  Ketika Tiga Dara Lantunkan Lagu Religius

Menyimak 10 nomor lagu dalam album “Dua Sisi” terasa bagaimana si pencipta lagu menuangkan “curahan hati”, segenap emosi yang dialami baik sebagai pribadi maupun dalam berinteraksi dengan yang lain, dan tentu saja masalah asmara. Diawali dari Setitik Makna, disusul Mencintaimu, Rekah, Layar Rasa, Palung Rindu, Luka, hingga Tenang yang berkebalikan dari judulnya. Lagu ini malah menceritakan kegusaran akan kehidupan yang melelahkan, menyakitkan, dan terasa seperti selalu tidak berpihak, hingga tenang adalah satu-satunya jalan untuk tegar dan tabah dalam menjalani kejamnya hidup ini.

Sebagai kelanjutan dari rasa gusar itu ada di lagu Tak Apa, Why, dan ditutup dengan I am King and Queen yang seakan mewakili ‘ambisi’ Shelly Trisna untuk menjadi raja dan ratu sekaligus. Konon lagu ini tercipta sebagai jawaban atas rasa jengah bahkan sempat menyerah saat awal mencoba berkarier di musik hingga sempat menjajal kontes Indonesian Idol di tahun 2014.

Shelly Trisna memilih untuk memainkan musik pop modern kekinian, yang mungkin pada satu dua bagian seakan mengingatkan pada musisi nasional seperti Raisa, Isyana Saraswati. Namun dukungan musikalitas Dwarsa Sentosa dan Raditya memberikannya warna sendiri yang fresh dan enerjik. Urutan lagu dalam “Dua Sisi” juga diatur sedemikian rupa hingga menyimak lagu demi lagu terasa kesan dinamis itu ada.

Shelly Trisna didukung Raditya dan Dwarsa Sentosa saat peluncuran “Dua Sisi”

Selain menjadi bukti perjuangan di belantika musik yang dimulai dari Bali, rilis “Dua Sisi” sebagai bukti Shelly Trisna memenuhi tekad sekaligus janjinya setahun silam untuk merilis satu album. Ya, saat mulai memperkenalkan diri dengan lagu “Tenang” pada 20 Oktober 2021, Shelly sudah menyatakan itu adalah titik awal dari rencananya membuat album. Secara bertahap ia kemudian melepas single “Why” pada 28 November 2021, Setitik Makna pada 20 Mei 2022, dan I am King and Queen pada September 2022. Puncaknya rilis album “Dua Sisi” yang bertepatan dengan ulang tahun Shelly Trisna, 20 Oktober 2022. (231)

Baca Juga:  “Saatnya Berubah”, Album Rekaman Anak-anak Terali Besi