Home MUSIC EVENT Dua Band Indie Bali Pentas Reuni
MUSIC EVENT tampilkan di SLIDESHOW

Dua Band Indie Bali Pentas Reuni

reuni1
Telephone

AKHIR 1990-an hingga pertengahan 2000-an, cukup banyak band indie di Bali yang muncul ke permukaan. Setelah lebih dari satu dekade, ke mana gerangan band yang indie yang sering meramaikan pentas musik dan panggung hiburan di Denpasar dan sekitarnya itu? Sebagian besar memang tinggal nama, entah karena memilih vakum, bubar, atau membubarkan diri.

Maka menarik ketika kemudian di awal 2015 ini dua band indie yang sempat angkat nama di kancah musik di Bali, Telephone dan Day After The Rain memutuskan untuk tampil kembali dalam satu pentas reunion. Keduanya malah akan tampil dalam satu pementasan khusus di Antida Sound Garden, Sabtu 28 Februari ini.

“Awalnya kami ditelepon Igo, ngajak ikut acara reuni Telephone. Saya informasikan ke teman-teman Day After The Rain, pada bisa semua, ya sudah. Anggap saja ini sebagai ajang ketemuan, intinya ngobrol sembari melepas tawa. Soal bagaimana penampilannya nanti, happening saja di sana,” jelas Wicak, vokalis Day After The Rain kepada mybalimusic.com.

Bagi Telephone sendiri, pementasan nanti menjadi penampilan pertama untuk reunion project. Sebetulnya November silam, Telephone sudah dijadwalkan tampil untuk memeriahkan launching album KIS di Tuban, Badung. Sayangnya rencana tersebut batal karena Igo mengalami kecelakaan sehari sebelum tampil.

“Jadi untuk pentas reuni di Antida nanti, murni menjadi penampilan pertama kami setelah hampir tujuh tahun vakum. Untuk materi lagu nanti kami ambil dari album-album Telephone terdahulu, belum ada lagu baru, karena baru ngumpul lagi,” ujar Igo, vokalis juga pemain gitar ritem Telephone. Selajn Igo, formasi Telephone nanti didukung Fish Hendra (gitar), Abdi Dharma (bass), Tut De Ariyasa (drum).

SEMPAT MENASIONAL. Telephone mulai berkiprah 13 Januari 2003 dengan formasi awal Igo (vokalis, gitar ritem), Fish Hendra (gitar dan synthesizer), dan Key (drum dan programming). Debut mini-album self-titled “Telephone” memuat lagu “Maharadja”, “Ingin”, “Dewi Inspirasi”, “DenganMu”, “Titik Akhir”, dan “Selamanya”. Dengan rekaman itu pula, Telephone muncul sebagai band indie Bali yang menampilkan ramuan baru cosmo-ethnic music yang menggunakan unsur elektronika sebagai backbone dengan campuran gitar distorsiserta beragam bebunyian dari perangkat musik tradisi untuk mengantar pesan-lirik yangdalam.

Setahun kemudian, Telephone merilis album repackage “Selamanya” yang berisikan 13 lagu (enam diambil dari mini album sebelumnya), yang didistribusikan secara nasional oleh label Resswara Records Indonesia. Keberhasilan single “Selamanya” dan “Dewi Inspirasi” di puncak tangga lagu radio nasional, dengan mudah mengantar mereka menjalani promo tour dan undangan pentas sepanjang tahun 2004 hingga pertengahan 2005.

Sebelum album “Episode Koma” di tahun 2006, Key mengundurkan diri dan diganti Tutde Ariyasa. Album yang memuat delapan lagu ini menjadi kiprah terakhir Telephone sebelum “koma”, hingga diputuskan untuk vakum sejak 2008.

“Setelah enam tahun berlalu, kami memutuskan untuk membangunkan Telephone dari tidur panjang. Kami berusaha keluar dari ‘episode koma’ yang penuh rindu. Telephone sudah siap untuk berkumpul lagi, jamming lagi, berkarya lagi, dan bersenang-senang lagi,” papar Igo.

BERAWAL DARI PUZZLE.Band indie Day After The Rain pada awalnya di tahun 2004 muncul mengusung warna musik pop dengan nama Puzzle dan sempat mengikuti sejumlah ajang kompetisi band bergengsi. Grup yang didukung Wicak (vokal), Yudi (gitar), Zky (bass), Keyn (gitar), Abee (piano) dan Goestu (drum) ini sempat pula menghasilkan dua album rekaman, “Hey Lihat” (2005) dan “Menghitam” (2006). Hingga kemudian 7 Juli 2007 mereka memutuskan untuk bermetamorfosa menjadi Day After The Rain. Warna musik pun beralih ke kiblat brit rock.

Di pengujung 2008 Day After The Rain sempat merilis album yang diberi judul “Everything’s Grow Up” dengan sejumlah lagu seperti “Don’t Close The Phone”, “This Pain”, “Seperti Waktu”, “Destiny”, “Last Light”, “Glow, dan Cold”. Namun kesibukan masing-masing personel pula yang kemudian membuat band ini meredup hingga akhirnya vakum dua tahun kemudian. Baru di awal 2015 ini Day After The Rain dimunculkan lagi dan siap melakoni pentas reuni dengan formasi akhir mereka. *231

Day After The Rain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version