
APA yang dilakukan oleh seorang musisi, personel grup band, ketika punya ide atau kreativitas untuk berkarya namun kreativitas itu tak tersalurkan di grup karena berbeda konsep? Satu jalan paling mudah adalah membuat side project atau menggarap solo project. Menyusul rekan-rekannya sejumlah musisi Bali yang sudah terlebih dulu bikin rekaman sendiri di luar grup, Made Bawa alias Lolot juga membuat rekaman sendiri,
Mengambil nama D’Tandung Project, I Made Bawa sudah mulai memperkenalkan karyanya ke publik sejak beberapa bulan silam. Pelan-pelan, satu per satu lagu dirilisnya di luar kesibukan manggung dan berkarya bersama Lolot Band.
“Ini berawal dari banyaknya materi lagu yang saya miliki. Niatnya untuk membuat project solo album, dimana dari awal penggarapan album ini bener-benar saya garap sendiri, baik dari pembuatan lirik lagu, aransemen musik, rekaman, desan sampul hingga pembuatan video lirik saya lakukan sendiri. Kecuali untuk mixing dan mastering saya dibantu oleh Agus Lenjoe dan beberapa teman untuk isian pada lagu tertentu,” papar Made Bawa kepada mybalimusic.com.
Benar-benar menjadikan D’Tandung sebagai project idealis sendiri, Made Bawa mengaku proses selama penggarapan album ia tidak menetapkan target. Baginya lebih penting adalah hasil yang terbaik. Apalagi kemudahan sudah jelas, ia punya studio rekaman sendiri untuk menuntaskan semua rekaman. Pun, penguasaan program juga sangat menunjangnya untuk terus bisa berkarya.
“Di album pertama D’Tanjung ada beberapa lagu yang benar-benar lepas genre band saya. Ada idealis tersendiri yang saya munculkan di sini untuk bisa membedakan Lolot Band dan project solo saya ini,” tambah Made Bawa.
Ihwal munculnya ide membuat album D’Tandung Project, bermula dari banyaknya tawaran mengisi acara dalam skala kecil salah satunya acara pernikahan dan ulang tahun. Album pertama berjudul “Enteg Ngelinggihin Hati” memuat 12 lagu di antaranya Enteg Ngelinggihin Hati, Jomblo Permanen, Kidung Kasmaran (lagu cover), Langgeng, Ngemetuang Rasa Tresna (lagu cover), Pilih-pilih Bekul, Rahajeng Memargi, Waneh, Sautin Telephone Beli, Seenune Nyidang, Penjahat Kelamin, dan Gayatri Mantram. Untuk dapat menikmati lagu ini, Made Bawa tidak merilis rekaman secara fisik, namun mempublikasikannya melalui platform digital seperti Itunes, Youtube Music, Spotify, Amazone Music, Google Play Music.
“Saya sengaja tidak gembar-gembor, bikin acara khusus peluncuran album, semata untuk menjaga perasaan teman-teman di band saja,” demikian Made Bawa. (231)
