BERTAMBAH satu lagu dokter dari Bali yang menyalurkan hobinya di bidang tarik suara. Adalah dr. Putu, seorang dokter yang menuangkan idenya dalam satu lagu berjudul “Laranya Hatiku”. Lagu pop berbahasa Indonesia ini mulai dirilis di sejumlah platform digital sejak Sabtu (15/7).
Lagu dengan lirik puitis ini tercipta di tengah kesibukan dr. Putu sebagai seorang dokter kandungan di Rumah Sakit Pupuk Kalimantan Timur, Bontang. Dokter bernama lengkap Dr. dr. I Putu Satrya Wijaya, SpOG (K) ini mengaku berusaha mengatur waktu agar pekerjaan dan kegiatan lain berjalan seimbang.
“Jadi saya dapat tetap berkarya bukan hanya di ladang medis tapi juga di dunia seni agar dapat menghibur khalayak luas dengan karya seni berupa lagu yang diciptakan,” kata pria asal Banjar Laleng, Pupuan Sawah, Tabanan ini.
Dijelaskan, “Laranya Hatiku” terinspirasi dari kisah seorang sahabat. Kisah seorang pria yang ditinggalkan pasangan hidupnya. Dalam keterpurukan ia selalu terbayang akan pasangan hidup yang telah meninggalkannya. Namun demikian dalam kesepian dan lara hati dia berusaha bangkit, tegar dan menjalani masa depan demi membesarkan buah hati kesayangannya.
“Pesan yang ingin saya sampaikan lewat lagu ini, situasi sulit apapun situasi yang dihadapi, kita harus tetap bangkit demi orang-orang yang disayangi. Semoga kisah ini bisa menginspirasi para penikmat musik dan pendengar di manapun berada,” ujarnya.
Sesungguhnya lirik lagu “Laranya Hatiku” sudah ada sejak lama dalam bentuk puisi. Ketika hendak membuat rekaman, terbersit dalam benaknya untuk mengalihbentuk puisi ini sebagai lagu. Dr. Putu pun minta bantuan kepada De Ama, sahabatnya yang seorang penyanyi pop Bali untuk membuatkan nada lagu.
Ketertarikan dr. Putu pada dunia seni khususnya puisi dan musik ternyata sudah berawal saat masih duduk di bangku sekolah. Saat masih menempuh ilmu di SMA Negeri 1 Denpasar, ia kerap membuat puisi dan berangan-angan kelak bisa menciptakan satu lagu sendiri. Puisi karyanya ditulis berupa goresan tangan dalam buku harian yang sebagian besar masih tersimpan rapi. Inspirasi puisinya muncul dari keseharian seperti situasi sekitar, curhatan teman, juga suka duka saat menjalankan tugas sebagai dokter.
Semula, pria kelahiran 15 Desember 1982 ini ingin merampungkan rekamannya di Bali, sembari pulang kampung. Namun karena kesibukannya, niat tersebut belum bisa terwujud untuk lagu “Laranya Hatiku”. Ia pun merekam lagu ini di Elpapi Studio, Bontang, dibantu Edwin Tampoli yang mengaransemen musik. Namun untuk empat lagu lain yang tengah dipersiapkan untuk rilis berikutnya, ia garap di Denpasar dengan dukungan Sila Homestudio. (231)