BERSAMAAN dengan euphoria kemenangan Bali United sebagai Juara Liga 1, penyanyi lagu pop Bali, Ayus Yoga Acala merilis satu lagu berjudul “Dije Gen Bani”. Lagu ini diwujudkan sebagai salah satu bentuk dukungan kepada kesebelasan kebanggaan masyarakat Bali itu.
“Lagu Dije gen Bani muncul karena kecintaan saya pada Bali United. Sudah lama saya ingin bikin satu karya untuk Bali United. Ide ini saya sampaikan kepada Bayu Junior, seorang rekan yang baru mulai muncul sebagai pencipta lagu. Setelah saya coba, ternyata pas,” cerita Yoga kepada mybalimusic.com di Denpasar, Minggu (8/12).
Hingga keseluruhan lagu dirasa pas untuk rekaman, Yoga mengaku setidaknya tiga kali revisi. Hingga ia pun menghubungi penata rekaman Del Artha dan videographer Yasa Sega untuk ambil peran dalam mewujudkan lagu berirama rock regge ini.
Ditambahkan, niat untuk merekam “Dija Gen Bani” dan membuatkan video klip, semata untuk menunjukkan rasa kecintaan kepada Bali United. Tentunya juga karena kecintaan terhadap Bali, di samping itu menunjukkan kalau orang Bali tidak senang ribut, kedamaian yang diinginkan.
Penembang “Be Toke-toke” ini membantah kalau lagu “Dija Gen Bani” muncul sengaja memanfaatkan momentum kemenangan Bali United sebagai juara Liga 1. “Ini kebetulan saja, karena idenya sudah ada sebelum BU juara. Lagunya sudah ada cukup lama, hingga tiga kali revisi, baru bisa rampung setelah BU dipastikan juara. Padahal proses penggarapan sudah mulai sebelum dua pertandingan penentuan kemenangan,” demikian Yoga.
Dilahirkan di Selat, Karangasem, 11 Maret 1982, Agus Yoga Acala menuturkan, keterlibatannya menyanyi dan rekaman lagu pop Bali justru berawal dari kebiasaannya suka keliling atau keluyuran. Oleh sang istri yang paham hobinya, Agus Yoga kemudian dibelikan seperangkat alat musik dan rekaman agar lebih betah di rumah. Menariknya, ia sendiri tak percaya diri dengan kemampuannya menyanyi. Hingga pertemuan dan obrolan dengan penyanyi Bayu KW mulai memunculkan rasa percaya dirinya.
“Be Toke Toke” ciptaan Dek Artha dan Gus Nox menjadi lagu pertama Agus Yoga yang direkam dan diedarkan secara luas di paruh pertama 2016. Di luar dugaan, lagu ini mendapat sambutan bagus dan mulai mempopulerkan namanya. Tak hanya di seputaran Karangasem, Agus Yoga juga kerap diundang tampil mengisi acara hingga ke Buleleng dan Negara. Jika rekaman pertama membawakan lagu bernuansa koncak, sejak rekaman kedua “Om Swastiastu” ciptaan Komang Raka tahun 2017, Agus Yoga mulai beralih membawakan irama reggae. Dibuktikan dengan lagu “Janji Ngantos Mati” ciptaan Komang Raka, dan “Eling” ciptaan De Jhon di tahun 2018, dan terakhir “Nyangluh” di awal 2019. (231)
