
MENANDAI peringatan ulang tahun dengan merilis satu karya, makin jamak dilakukan. Salah satunya penyanyi lagu pop Bali, D”Ariek, yang memilih untuk menandai hari jadinya dengan meluncurkan rekaman lagu baru.
Bertepatan dengan ulang tahun ke-43, pada 3 Mei lalu, ia memperkenalkan single berjudul “Uli Dije Manolih”. Seperti rekaman sebelumnya, kali ini pun ia menciptakan sendiri nyanyiannya. Menurut D’Ariek, ide kisah dalam lagu ini terinspirasi dari kata-kata Prof Dr. dr. I Made Jawi, M.Kes. Dalam satu kesempatan, ia sempat bertutur kepada D’Ariek.
“Dikatakan, jika ingin menjalani hidup ini dengan damai, harus bisa melihat segala macam masalah dari dua sisi yang berbeda, sing ade ne beneh, sing ade ne pelih. Makejang beneh, makejang pelih, tergantung uli dije manolih,” ceritanya.
Pesan tersebut bagi D’Ariek sangat berkesan karena bermakna mendalam. Dalam hati ia merenungkan, jika semua orang bisa berpikir seperti itu, maka benar apa bagaimana hidup ini akan damai jadinya. Walaupun merasa ungkapan tersebut memang agak susah untuk dilaksanakan sepenuhnya, ia merasa sangat tertantang untuk menjadikannya satu karya.
“Ya tentu saja tanpa bermaksud menggurui siapapun, karena saya sadar saya sendiri pun belum tentu bisa melaksanakan itu. Syukurlah, atas restu Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan alam semesta akhirnya rampung single Uli Dije Manolih,” demikian D’Ariek.
Dalam pengerjaan rekaman ini, D”Ariek didukung aransemen musik oleh DevAndy Home Recording. Sedangkan penggarapan video musik, sekali lagi ditangani Pandarel Pro.
Musisi bernama lengkap I Made Arisandhi ini mulai bermusik pada tahun 1999 dengan membentuk band yang membawakan lagu-lagu rock klasik hingga heavy metal dari band kenamaan seperti Deep Purple, Iron Maiden, Helloween, dan sebagainya. Di tahun 1999 mereka sempat menjadi juara favorit festival rock se-Jawa dan Bali yang digelar oleh Diamond Mountain.
Setahun kemudian, pria kelahiran 1981 ini mencoba untuk bermain di pub-pub di seputaran Legian dan Kuta. Ia pun mulai mempelajari dan lebih banyak lagi aliran musik. Hingga saat memutuskan berkarya di lagu pop Bali sejak empat tahun lalu, staf pada Program Studi Pascasarjana Fakultas Kedokteran Unud ini masih memainkan beragam musik.
Beberapa rekamannya yang tersebar di kanal Youtube seperti “Cinta Gila”, “Whatever”, “De To Sangetange”, “tresna Matimpal”, “Kusadari”, “Tanpamu”, “Magedi”, “Masa Lalu”, hingga “Gelebugin Bulan”, hingga “Nyolong Semara”. (231)