
MADE Bawa yang lebih banyak dikenal sebagai Lolot bikin kejutan. Dengan bendera D’Tandung, ia merilis rekaman baru. Satu lagu berjudul bernuansa country berjudul “Dadong Belur” diluncurkan dalam satu acara di Gentleman Garage, Denpasar, pekan lalu. Kali ini ia memunculkan konsep kolaborasi dua generasi, dengan menggaet penyanyi pop Bali lawas, De A lot.
“Dadong Belur” bukanlah lagu baru. Lagu bernuansa kocak dengan bahasa lugas ini diciptakan dan pernah dibawakan sendiri oleh Okid Kres (alm.) di awal 90-an. Made Bawa alias Lolot mengungkapkan, ide untuk merekam ulangini dan berkolaborasi dengan De Alot muncul secara spontan. Berawal dari kunjungan De A lot ke studionya, iseng-iseng main gitar dan menyanyi bersama, terbersit untuk bikin projek bersama.
“Ketika bli De Alot menyodorkan lagu Dadong Belur, awalnya agak bingung juga. Saya berpikir bagaimana bisa ketemu satu kesatuan yag enak. Kalau basic saya kan music rock, sedangkan bli De Alot musiknya pop dan khas. Lalu Dadong Belur ini mau dimainkan dengan musik apa. Saat saya ngobrol dan komunikasi dengan Octav (Antrabez), langsung diberi masukan, lagu ini cocoknya dibikin country saja. Unsur modern dapat, nuansa pop Bali juga tetap ada,” cerita Made Bawa.
Dikatakan, sejak awal memang ada niat bekerjasama, kolaborasi dengan sejumlah musisi atau penyanyi senior. Dengan bendera D’Tandung, ia memang membuka kemungkinan untuk main dengan siapa saja. Hal ini dimaksudkan sebagai bagian untuk regenerasi dalam belantika music pop Bali, menberikan tempat yang bagus.
“Yang jelas kerjasama dengan bli De Alot sangat menyenangkan. Walau proses untuk merampungkan Dadong Belur agak lama. Saya merasa seperti tanggung jawab, rekaman ini harus jadi. Prosesnya agak lama, saya memikirkan musil yang pas. Saya nggak mau gegabah, lakukan harus serius. Kalau misalnya untuk video klip mungkin masih kurang, apa di sisi lain yang bisa kami munculkan untuk menguatkan karya ini,” jelas Made Bawa.
Untuk merampungkan rekaman “Dadong Belur”, baik Made Bawa maupun De Alot mengaku tak ada kesulitan berarti meskipun mereka tidak selalu bertemu langsung. Selama proses berjalan, komunikasi kerap dilakukan melalui WA. Entah untuk mencocokkan ide, atau tukar pendapat.
“Dengan aplikasi seperti WA bisa nyambung dengan cepat,” kata De Alot.
Penyanyi yang sebelumnya banyak dikenal lewat hits seperti “Legu Galak-Galak” dan “Mejanji di Jalan” ini mengaku sangat senang bisa mendapat kesempatan berkolaborasi, rekaman bersama Made Bawa. Sebelumnya ia juga sempat berkolaborasi dengan band Nostress.
“Bagi saya ini menjadi satu kehormatan, bisa diterima dan bekerjasama dengan musisi muda masa kini yang sedang naik daun. Ini menunjukkan bentuk inklusi, saya yang notabene dalam keadaan disabilitas, umur sudah di atas kepala 5 masih mau diajak kolaborasi oleh generasi muda,” komentar De A lot.
Dengan lirik lagu yang ringan dan kocak, video musik “Dadong Belur” juga dibuat sederhana dengan memunculkan nuansa keceriaan. Selain berlokasi di Gentleman Garage untuk adegan live music, suting yang melibatkan seniman tradisional Ni Wayan Sujati dari Tegalalang sebagai pemeran Dadong Belur juga dilakukan di daerah Beraban, Kediri, Tabanan. (231)
