
MARGARANI Production kembali mengorbitkan bakat baru musik dari kota Singaraja. Kali ini solois yang menggunakan nama Byrdsense dimunculkan lewat single perdana berjudul “Orange”. Lagu tersebut sudah mulai dipublikasikan akhir pekan ini melalui sejumlah platform musik digital.
Menurut Dwarsa Santosa sebagai produser, lagu ini dikemas dnegan nuansa yang sangat juicy. Alunan lirik yang sangat sederhana dan hanya membahas tetang bagaimana buah hjeruk itu mungkin saja nyerempet perasaan para pendengar. Bagaimana bisa?
“Saya menulis lirik dengan melihat rasa pada jeruk pada manusia,” ujar Dwarsa.
Ungkapan tersebut bukanlah gurauan. Ternyata, “Orange” menjadi nomor pertama dari sejumlah lagu yang dipersiapkan untuk mini album perdana Byrdsense yang digadang-gadang berjudul “Psytrust”.
“Dengan judul yang mengusung pelafalan kata citrus, mini album tersebut akan dipenuhi dengan lagu-lagu yang liriknya bertemakan tentang buah-buahan. Namun tentu saja, penulisan liriknya akan related dengan perasaan manusia,” jelas Dwarsa.
Lagu-lagu itu dibuat oleh Byrdsense bersama Dwarsa, dengan minitikberatkan pada keringanan tema. “Lagunya dibuat dengan sangat hati-hati agar liriknya terkesan sederhana, namun memiliki arti,” tambah Byrdsense.
Penyanyi bernama asli Komang Yunda Vidya Parania ini memang sengaja memunculkan identitas baru, dan Byrdsense pilihannya. Gadis kelahiran 25 April 2002 ini menjadi salah satu anggota komunitas seni REIM di Singaraja, yang belakangan aktif di sejumlah kegiatan musik.
Digandeng MarGarani Production, ia punya keyakinan kuat untuk memperkenalkan diri di belantika musik. Di sisi lain Dwarsa kembali menegaskan keinginannya untuk merilis bakat-bakat muda musisi khususnya dari Singaraja dan Buleleng. Inginnya akan muncul banyak warna baru. “Ada banyak sekali talent di komunitas seni REIM. Jadi tinggal petik salah satu,” pungkasnya. (231)