22/10/2025
BEHIND THE MUSIC tampilkan di SLIDESHOW

Buleleng Kaya Karya Rangkul 40 Penyanyi dan Grup Musik

Album kompilasi Buleleng Kaya Karya vol. 1 dirilis dalam format CD dan buku profil

MUSISI Buleleng unjuk kebolehan. Sebanyak 40 grup musik dan solois ramai-ramai bikin karya bersama, satu album kompilasi bertajuk “Buleleng Kaya Karya volume 1”. Menyertai album yang dirilis secara fisik dalam keping cakram ini juga dirilis buku yang memuat profil masing-masing band dan penyanyi,

“Album ini merupakan suatu gerakan gotong royong yang dilakukan oleh para musisi untuk mengabadikan karya dalam bentuk album fisik. Projek ini didasari oleh kesadaran akan banyaknya potensi di bidang usik yang ada di Buleleng. Proses-proses kreatif terus dilakukan secara mandiri dengan kesadaran untuk tetap berkarya,” jelas Kadek Sutika yang menjadi koordinator tim kerja, di sela-sela acara peluncuran 10 November lalu di Singaraja.

Dijelaskan, semula ada 60 nama yang terdata akan ambil bagian di projek bersama ini, namun hingga batas akhir pengumpulan karya dan dikejar tenggat waktu, untuk volume I hanya 40 nama yang bisa disertakan.

“Ini merupakan hal yang sangat luar biasa. Setiap musisi hanya dapat mengirimkan satu karya yang diproduksi dari tahun 2019 hingga September 2020. Ini adalah bagian dari pengarsipan karya musisi Buleleng yang ternyata tumbuh dengan subur di Bumi Panji Sakti,” ujarnya.
Sebagai projek bersama, pembiayaan juga ditanggung bersama oleh para musisi dan penyanyi yang ikut di album ini. Masing-masing dikenakan biaya hanya 150 ribu rupiah, dan mendapatkan 8 keping CD serta 1 eksemplar buku.

Adapun nama-nama yang terlibat di album Buleleng Kaya Karya volume 1 seperti Motifora, Gana Arya, Gde Kurniawan, Kosong Satu, Ake Buleleng, Souled Out, The Error Project, Kopi Selem Band, Lemonlime Band, Asterisk, Noego, Chintya Kdev feat Dwarsa, Melor Cumirax, Britlane, Sudya Band, Dorayaki Band, Gede Bagus, AA Rock N Roll, Asha, dan lainnya.

Baca Juga:  “Saup Sangkol”, Gunawan Tenar dalam Sekejap

Dalam pengantaranya pada buku Buleleng Kaya Karya, pengamat musik juga jurnalis, Made Adnyana mengapresiasi gerakan kreatif ini. Made Adnyana yang sering mengamati perkembangan musik di Bali menyebutkan hingga saat ini belantika musik Bali, baik musik pop Bali maupun yang non bahasa Bali, tidak bisa tidak memperhitungkan potensi dan kekuatan dari kota Singaraja dan daerah lainnya di Buleleng.

“Bukan berlebihan, karena penyanyi maupun musisi yang muncul dari Buleleng rata-rata punya karakter tersendiri yang membuatnya berbeda dengan bakat-bakat dari daerah lain. Selain orisinalitas karya juga kreativitas dan keberanian untuk unjuk karya dengan gaya mereka sendiri,” ungkapnya.

Menurutnya, berbicara tentang perkembangan musik di Bali tidak bisa tidak menyebut geliat musik di bumi Panji Sakti, Buleleng. Sejak zaman dulu Buleleng telah melahirkan banyak penyanyi, pencipta lagu maupun pemusik yang turut mewarnai bahkan menjadi tokoh dalam perkembangan musik di Bali.

Sampai kapanpun musisi dan penyanyi Buleleng tak bisa dipandang sebelah mata. Dari mereka akan selalu muncul bakat-bakat bintang baru yang tak hanya layak diperhitungkan dalam kancah festival, namun juga sangat layak untuk ditunggu dan diapresiasi karyanya. (231)

Penyerahan album kompilasi Buleleng Kaya Karya kepada artis pendukung