
PERKEMBANGAN lagu pop Bali belakangan memunculkan beragam kreasi. Tak hanya mengadopsi banyak unsur musik modern namun juga dipadukan beragam unsur bunyi lain termasuk gamut. Gamut? Iya, gamelan mulut. Inilah yang disodorkan Bli Ciaaattt yang berkolaborasi dengan band menggarap satu lagu berjudul “Like, Share, Comment”.
Judul memang menggunakan bahasa Inggris, tapi ini sepenuhnya lagu dengan lirik berbahasa Bali. Ditilik dari judulnya bisa ditebak pula tema macam apa yang ingin diangkat lewat lagu yang dirilis awal pekan. Menurut Bli Ciaaattt yang memiliki nama asli I Made Agus Wardana, masifnya pengaruh info yang beredar dalam berbagai media sosial membuat hubungan sesama menjadi longgar hingga permusuhan. Akibat kurangnya ketenangan hati nurani, kurang berpikir bijak, meletupkan emosi berakibat permusuhan makin lebar.
“Intinya lagu ini bercerita tentang drama media sosial yang semakin hari menjadi persoalan umum hingga perselisihan. Tersirat makna dan nilai edukasi berupa teguran, antisipasi, instropeksi diri dan solusi. Jangan mudah dan asal like, share, dan comment,” ujarnya di Denpasar, Minggu (23/5).
Lagu “Like, Share, Comment” menjadi garapan lagu pop Bali pertama dipadu gamut, yang direkam oleh Bli Ciaaatt. Sebelumnya ia memang sempat merekam dan membuat video gamut namun lebih banyak berupa instrumental seperti gamelan. Kalau untuk lagu penuh dan menyanyikan sendiri, ini kali pertama seniman jebolan STSI (sekarang ISI Denpasar) ini melakukannya.
“Jadi saya mencoba membuat lagu pop Bali yang dimainkan bersama band, lalu dikemas dengan ritmis gamut untuk memperkaya melodi. Suara vokal gamelan mulut memberi aksen unik dengan logat meniru suara gamelan melalui teknik kotekan yaitu polos sangsih,” jelas Bli Ciaaattt.
Karena itu pula sisipan gamut menawarkan nuansa baru dalam pertunjukan musik Bali. Konsep gamelan mulut sendiri sudah mulai diperkenalkan oleh Bli Ciaaattt 2015 saat masih berada di Brussel, Belgia. Gamut khusus menyuarakan bunyi instrumen pemade, ugal, kantilan, kendang, kajar, cengceng, gong kempur mempergunakan suara vokal atau mulut. Alhasil bunyi-bunyi seperti nyang, nying nyong nyeng terdengar mendekati suara gamelan. Untuk melengkapi dan mempermanis garapannya, ia memunculkan dua tokoh topeng yakni Bli Gamut dan MaNyung. Dua tokoh yang dimainkan sendiri oleh Bli Ciaatt ini juga muncul di video musik “Like, Share, Comment”.
Untuk mewujudkan rekaman pertamanya di belantika music pop Bali, Bli Ciaaattt mengajak band yang didukung sejumlah musisi andal dan tim video khusus. Garapan musik ditangani bersama I Made Meitrya alias Dek Nomik yang memainkan gitar, Ida Bagus Dharma alias Gus De penggebuk drum, I Made Priyana Ginada yang membetot bass dan Putu Naratama Nugraha pemain keyboard. Sedangkan urusan video ditangani Putu Sutama.
Salah satu musisi, Dek Nomik yang juga menangani proses rekaman mengaku mendapat pengalaman baru yang luar biasa, kolaborasi dengan Bli Ciaaattt. Bagian paling sulit baginya saat proses mixing adalah ketika memasukkan sisipan gamelan mulut.
“Kalau misalnya ada sisipan gamelan seperti gangsa misalnya, sudah ada bayangan frekwensinya bagaimana, volumenya seperti apa, agar padu. Nah, kali ini suara gamelannya dari mulut, beda banget menanganinya. Kami usahakan membuat terbaik yang bisa kami lakukan,” cerita Dek Nomik.

TENTANG BLI CIAAATTT. Pria kelahiran Banjar Pegok, Denpasar, 1971 ini memang terlahir dari keluarga seniman. Tahun 1990, dia mengambil jurusan karawitan di Sekolah Tinggi Seni Indonesia Denpasar dan meraih gelar Sarjana Seni dalam waktu empat tahun. Dikenal dengan permainan kendangnya yang kerap menjuarai bebagai festival, pria bernama asli I Made Agus Wardana ini juga kerap diundang dalam misi kesenian Bali ke India, Korea Selatan, Belgium dan Jerman.
Tahun 1996 Prof. Dr. I Made Bandem, Rektor STSI Denpasar menugaskannya sebagai Duta Kesenian Indonesia ke Belgia atas kerjasama Pemda Bali dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Brussel Belgia. Sejak itu ia diangkat menjadi Lokal Staf Fungsi Penerangan Sosial Budaya KBRI Brussel. Sejak itu ia kerap mendapat undangan mengajar dan pertunjukan ke berbagai negara Eropa antara lain Inggris, Belanda, Jerman, Denmark, Portugal, Switzerland, Austria, Polandia, Luksemburg, Ukraina, Perancis, Swedia, Spanyol dan Irlandia.
Tahun 1998 Bli Ciaaattt membentuk Sanggar Seni Saling Asah yang beranggotakan warga Belgia dan Indonesia. Sepanjang 2009 – 2018 menjadi Ketua komunitas masyarakat Bali di Belgia, Luksemburg dengan kegiatan kebudayaan Bali di Pura Agung Shanti Bhuwana Belgia. Ia juga mengkoordinir Festival Ogoh-Ogoh Eropa di Belgia dan Belanda. Hingga 2015 di Brussel, Belgia, ia menciptakan gamelan mulut atau disingkat gamut, alternatif baru Menyuarakan Gamelan Bali secara unik dengan vokal dan gerak humor banyol. (231)