Home News Bali “Bali Metangi”, Satu Album Lolot Rekaman Live
Bali tampilkan di SLIDESHOW

“Bali Metangi”, Satu Album Lolot Rekaman Live

Lolot Band

LOLOT berkarya lagi. Setelah pandemi mulai mereda sedari awal tahun ini, mereka komitmen untuk menuntaskan ide yang sempat tertunda, merilis album baru. Hasilnya, album ke-10 berjudul Bali Metangi atau Bali bangkit yang terasa beda dari karya sebelumnya. Salah satunya, album ini sepenuhnya direkam secara live full band.

“Kalau dari kualitas sound mungkin tak sebagus dan serapi rekaman dengan system track. Tapi kami menikmati proses ini, karena kami bisa berinteraksi langsung antarpersonel, rasanya seperti saat manggung. Tentu beda rasanya kalau rekaman sistem track, di mana rekamannya satu per satu,” ujar Made Bawa saat temu wartawan di Sanur, Kamis (2/6).

Judul Bali Metangi dipilih sebagai ungkapan perasaan untuk bergegas bangkit kembali. Bagaimana selama masa pandemi lalu semua merasakan keterpurukan, mulai dari sektor pariwisata, perekonomian, dan berimbas ke sektor hiburan serta pekerjaan yang berhubungan dengan orang banyak.

“Selama hampir dua tahun ini kami hanya bisa mencoba sesuatu bagaimana tetap bisa melakukan kegiatan bermusik. Salah satunya ya dengan berkarya. Dari pengalaman selama pandemi kemarin, ini menjadi pengalaman juga pembelajaran bagi kita untuk melakukan sesuatu yang lebih baik lagi ke depannya.

Didampingi personel lainnya, Donnie Lesmana (gitar), Lanang (bass), dan Hendra (drum), Made Bawa menjelaskan dari 8 lagu yang ada di album Bali Metangi, temanya sangat beragam. Selain keluh kesah gegara pandemi yang lalu, susahnya hidup saat ini, kritik sosial, juga ada masalah hubungan dengan pasangan. Dimulai dari “Milu Tuwung Payu Macemplung”, “Kejatu Tresna”, “Ampurayang Bali”, “Gumi Gerit Pipis Sing Majalan”, dan “Tusing Mejunin Pipis”. Menariknya, ada satu lagu berjudul “Mirib Kuangan Arak”.

“Kalau diperhatikan di tiap album Lolot ada satu lagu yang temanya berhubungan dengan minuman, apakah tuak atau arak. Ya.., terasa belum lengkap saja. Sebagaimana tradisi adat di Bali, ya ini tetabuhan-nya,” kilah Made Bawa.

Lagu yang pertama diandalkan dari album ini dan sudah pula dibuatkan video musiknya, “Jalanin Dogen”. Tema keseharian masyarakat yang liriknya memberi semangat ini dirasa cocok untuk dikedepankan karena sangat aktual.

Karena Bali Metangi menjadi karya ke-10 Lolot selama 19 tahun berkiprah di belantika musik Bali, rilis album ini pun dibuat spesial misalnya membuat kemasan khusus box set sebanyak 250, yang dibandrol 275 ribu rupiah. Hebatnya, sejak pre-order hingga dirilis, box set ini sudah sold out dan masih banyak yang berminat.

“Kami putuskan untuk menambah produksi menjadi 500, tapi tidak akan menambah lagi. Ya agar tidak mengecewakan mereka yang sudah terlebih dahulu memesan,” tambah Lanang.

Sebagaimana rilis album ke-9 yang Semeton Bali (2019) dibarengi dengan gelaran balirockfest, begitu pula peluncuran album Bali Metangi. Menandai keluarnya album ini, Lolot akan tampil di Balirockfest 2022 yang digelar di pantai Mertasari, Sanur, 4 Juni ini. Salah satu yang spesial, kami akan menghadiahkan dua gitar akustik yang digunakan oleh Donnie Lesmana dan Made Bawa kepada penonton yang beruntung, dari undian tiket masuk. (231)

Exit mobile version