MUSIKBALI.COM – melalui proses panjang selama hampir satu tahun, Album Bali Kumara Generasi ke-10 akhirnya rampung diproduksi dan siap dirilis awal bulan depan. Karya kolaboratif dari 19 anak bertalenta ini menghadirkan beragam lagu dengan tema-tema variatif tentang kekayaan budaya Bali, nilai-nilai luhur, serta semangat anak-anak Bali sebagai pewaris jagat di masa depan.
Album Bali Kumara 10 ini menjadi penanda konsistensi Sanggar Cressendo dalam melahirkan karya musik edukatif dan berbudaya, khususnya bagi generasi muda Bali. Menariknya, Komang Darmayuda selaku pimpinan sanggar sekaligus kreator Bali Kumara mengaku awalnya tidak yakin akan ada album ini. Ia mengaku pesimis apakah masih ada yang berminat, apakah masih ada bakat-bakat baru yang siap diajak bergabung.
“Ternyata ada beberapa yang bertanya apakah akan ada Bali Kumara berikutnya. Lalu saya coba untuk informasikan ada rencana membuat album ke-10, dan ternyata dalam sehari saja sudah terkumpul 19 nama yang mengatakan siap bergabung.” jelas Komang Darmayuda.
Dikatakan, hal pali berbeda di album ini daripada sebelumnya, kali ini nyaris semua pendukung album berasal dari dalam Sanggar Cressendo sendiri. Dari segi umur, hampir semuanya sebaya, masih duduk di bangku SD, hanya satu dua saja yang sudah SMP dan ada satu yang paling dewasa, baru kelas II SMA.
Tiap penyanyi membawakan satu lagu dengan karakter dan pesan yang berbeda, disesuaikan dengan vokal serta kepribadian masing-masing. Kemampuan dalam menyanyi juga didukung ketrampilan tambahan seperti piawai menari Bali, membaca puisi, dan tampil percaya diri dalam dunia modeling, kemampuan yang turut mendukung dalam proses pembuatan video music dengan koreografi yang khas.
Album ini menampilkan 19 penyanyi cilik dengan lagu-lagu yang memukau dan sarat makna. Putu Gauri Hindhu Parshva Ekadashi membawakan lagu “Parhyangan Suci”, disusul oleh Dewa A.A. Istri Mutiara Pradnyasuari Pemayun dengan lagu “Pengrastitin Tityang”, dan Ni Putu Melyn Iswari Dewi lewat “Nandurin Karang Awak”. Ni Luh Ketut Devia Dikan Astiti menyanyikan lagu “Ibu Sekadi Bulan”, sementara Putu Kalya Aristina Prabaswari mempersembahkan “Melajag Magending”. I Kadek Arya Bagus Pramana Putra hadir dengan lagu “Bendega”, dan Putu Gena Anditya Anggas menyanyikan “Tresnan Ibu”. Selanjutnya, Ni Komang Amelia Afni Cyanthika membawakan “Hyang Dewi Laksmi”, disusul I Gusti Ayu Sri Ratih dengan “Luwih Maguna”, serta Anak Agung Istri Cahaya Ariskayana Putri dengan lagu “Wayan Godongan”.
Ni Putu Gauri Natha Arsikayla menyanyikan “Bali Luhur ning Dharma”, diikuti oleh I Gusti Ayu Mas Andina Premasanti dengan “Ida Sang Bang”, dan I Gusti Ayu Agung Asri Maheswari membawakan lagu “Pengeraksa Nusantara”. Lagu “Tiyuk Puntul” dibawakan oleh Ni Ketut Elva Elysia Putri, sementara Dewa Ayu Laut Vidya Adnyana menyanyikan “Taksu Bali Dwipa”. Putu Sri Gyantari tampil dengan lagu “Taksu Kembang Waru”, dan Ni Putu Alishya Kayla Yoli membawakan “Sabdaning Bhuwana”. Dua nama terakhir, Ni Putu Nandita Iraswati mempersembahkan “I Bungan Sandat”, dan Ni Putu Paramita Sanjiwani menutup daftar dengan lagu “Bali Mula ring Bali”.
“Untuk menuntaskan proses penggarapan album, kami didukung tim yang solid yang sudah kami ajak sejak awal Bali Kumara. Proses penciptaan lagu melibatkan tim komposer: Komang Raka, I Komang Wahyu Prasetya, Putu Lukita Wiweka NP, dan saya sendiri, dibantu Luh Siartini sebagai penulis lirik,” jelas Komang Darmayuda.
Proses rekaman dilakukan di beberapa studio, seperti Studio Cressendo, Studio Komang Raka, Studio Gede Yudis, dan Studio Putu Lukita. Para arranger musik papan atas seperti Dewa Sujana (Punk Kwala Band), Komang Raka, Gede Yudistira, dan Komang Bagus Bala turut memberi sentuhan musikal yang matang pada setiap lagu. Penggarapan video musik melibatkan videografer Yong Sagita, Yasa Sega, dan Raffly. Album Bali Kumara 10 akan diluncurkan secara resmi 3 Juli mendatang di Gedung Dharma Negara Alaya (DNA) Denpasar. (231)