08/11/2024
Potret tampilkan di SLIDESHOW

Aya & Laras, Pesona Duet Kakak Beradik

Aya3
Duet kakak beradik, Aya & Laras BTMDG

DUA dara belia, kakak beradik, bermain musik, menciptakan lagu dan menyanyi bersama? Boleh jadi akan terpesona jika berkesempatan menyimak langsung aksi panggung mereka. Berbakat dan potensial untuk menjadi jauh lebih baik lagi, begitulah duet Aya & Laras BTMDG yang belakangan mulai kerap diundang mengisi berbagai acara seperti  program Sinema Bentara di Bentara Budaya Bali, Sabtu (22/4) malam dan acara Sharing for Caring di Lapangan Puputan Badung, Minggu (23/4).

Tidak terlalu kaget juga jika mengetahui bakat Aya dan Laras menurun dari sang kakek, salah satu tokoh musik Bali IGBN Arjana (alm.) dan sang ibu, Heny Janawati yang banyak dikenal sebagai penyanyi seriosa. Pengaruh musik kuat bagi Aya dan Laras sedari mereka masih balita, saat diajak merantau oleh orangtuanya ke Vancouver, Kanada, selama 11 tahun. Berkembang di lingkungan masyarakat dan sekolah yang memakai bahasa utama bahasa Inggris, membuat orangtua mereka kewalahan untuk mengajarkan bahasa ibu. Sehingga saat kembali ke tanah air, bahasa Indonesia mereka terbata-bata.

Di balik itu, selama menetap di Kanada, kakak beradik ini telah mendapatkan berbagai prestasi khususnya di bidang seni. Aya yang bernama lengkap Ayu Arya Nusandari  mulai tertarik bermain biola sejak 4 tahun dan mulai menjuarai lomba biola provinsi Bristish Columbia saat berusia 4 tahun. Dia juga tertarik membuat film pendek sejak kelas V SD. Begitu juga ujian tari balletnya meraih nilai distinction dari Royal Academy of Dance.

Nah, sang adik, Laras alias Ayu Arya Larasati mulai mengikuti lomba nyanyi tingkat provinsi Bristish Columbia sejak usia 6 tahun dan tiap tahunnya selalu menyabet juara I atau II. Begitu juga dengan ujian tari ballet saat ia meraih nilai distinction dari Royal Academy of Dance. Laras juga sempat membuat cover video amatir di Youtube.

Baca Juga:  Ada Musik Blues untuk Angeline

Sebetulnya, Aya juga berhasil diterima di sekolah SMP favorit impiannya karena tulisan essay-nya yang begitu menarik. Sayang, belum lagi dia sempat masuk ke sekolah yang menerimanya, dia harus mendadak kembali ke tanah air (Bali) mengikuti orangtua dan adiknya karena sesuatu dan lain hal.

Sesampainya di Bali, Aya dan Laras harus banyak beradaptasi baik sekolah, bahasa, teman dan lainnya. Di kampung halamannya, Aya dan Laras sering sekali menuangkan perasaan dalam tulisan, baik itu lagu dan film. Terciptalah lagu original pertama mereka yang berjudul “Hometown”, berkisah mengisahkan kampung halaman ayahnya, desa Batumadeg, Nusa Penida, Klungkung.

Lagu kedua mereka berjudul “1314” mengisahkan tentang cinta monyet anak remaja. Hingga lagu ke-3 “Happy Place” tentang kegelisahan akan permasalahan di sekitar terutama tentang remaja sebayanya dengan pengaruh lingkungan, teknologi dan sebagainya. Karena bakatnya inilah, Aya dan Laras sempat diminta menulis lagu oleh Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta, hingga terciptalah “Gema Santi”.

Hingga saat ini lebih dari 10 lagu ciptaan sudah mereka miliki, namun belum seluruhnya sempat dirampungkan dalam bentuk rekaman. Baru tiga lagu saja sudah rampung rekamannya dan sudah pula dipublikasikan melalui Youtube. Meskipun awalnya hanya iseng-iseng saja, namun menurut sang ayah, Ketut Suarma, duet Aya & Laras bukan tak mungkin akan terus berlanjut dan diseriusi, Namun menurutnya masih perlu perlu waktu mengingat Aya maupun Laras juga harus fokus dengan sekolah.

Untuk saat ini, dengan kemampuan masing-masing, Aya — main biola, piano, gitar, menyanyi dan nge-rap – dan Laras — menyanyi, nge-rap, puisi – memang belum bisa lepas satu sama lain dalam berkarya. Karenanya untuk saat ini mereka menikmati berduet dahulu karena bisa saling mengisi kelebihan dan kekurangan. “Bukan tak mungkin, bisa saja ke depannya mereka masing-masing bersolo karier. Jadi ke depan mereka akan jadi seperti apa, ya kami  ikuti saja dulu ke mana angin membawa mereka, yang penting mereka bisa menuangkan ide-ide mereka ke dalam hal positif,” ungkap Ketut Suarma.

Baca Juga:  Amoksa Nyatakan “Tresna Tulus Sujati”

Yang menarik dari duet kakak beradik ini juga soal pilihan nama Aya & Laras BTMDG. Sebetulnya kedua orangtua mereka menyarankan nama lain yang mungkin lebih “keren”, Namun ternyata Aya dan Laras bersikukuh untuk tetap memakai nama BTMDG, singkatan dari nama kampung mereka, yaitu Batumadeg. Keren (231)

Aya1