
APA yang mendorong makin banyak remaja yang tertarik menyanyi dan rekaman lagu pop Bali? Kalau ini ditanyakan kepada Laksmi Prasetya, ia akan menjawab dengan lugas, karena sebagai orang Bali perlu menjaga kelangsungan budaya termasuk bahasa Bali. Salah satunya lewat lagu-lagu.
Itulah yang diungkapkan Laksmi di sela-sela syukuran peluncuran single perdana sekaligus penayangan video klip berjudul “Kambang”, di Sanur, Rabu (26/8).
Rilis lagu ini juga merupakan keinginan lama Laksmi yang baru bisa terwujud sekarang. “Sejak kecil saya memang suka menyanyi, pingin punya rekaman sendiri, namun baru bisa diwujudkan sekarang,” ujar dara bernama lengkap Ni Luh Laksmi Prasetya Astika Putri ini.
Sesuai dengan remaja seumurnya, lagu “Kambang” mengangkat problema cinta ala anak muda masa kini. Bagaimana perasaan galau seorang dara yang merasa hubungannya dengan kekasih seperti tidak jelas, asmaranya seperti mengapung alias kambang. Curiga sang kekasih sudah bosan, tertarik dengan cewek lain, gegara nggak boleh ditelepon, nggak boleh video call, chatting tak pernah dibalas, padahal status online. Lama tak bertemu, merasa jenuh dengan hubungan tanpa kepastian.
Lagu “Kambang” didapat Laksmi saat diajak oleh penyanyi sekaligus videographer Yasa Sega berkunjung ke studio Harta Pro. Setelah mendengar karakter vokal dara kelahiran 6 Desember 2004 ini, Dek Artha menyodorkan salah satu ciptaannya. Merasa cocok, Laksmi pun setuju untuk membawakan “Kambang” sebagai debutnya di belantika musik pop Bali. Merasa diri masih sangat pemula, untuk membentuk vokal menjadi lebih baik, Laksmi terus berlatih dan berlatih musik yang telah diberikan hingga siap untuk rekaman.
Sebetulnya kedua orang tua sangat mendukung hobi dan keinginan Laksmi berlatih vokal. Sempat bingung untuk mencari tempat atau sanggar untuk berlatih, baru setahun terakhir ia bergabung di Sanggar Cressendo, Sukawati. Laksmi juga sempat ikut lomba menyanyi yang digelar selepas rilis album Bali Kumara generasi ke-7. Niatnya ingin mencoba dan menambah pengalaman dalam bidang bernyanyi. Mungkin masih belum beruntung, saat itu Laksmi belum bisa meraih juara.
“Sebenarnya saya sangat kecewa dan hampir sempat berputus asa, tetapi orang tua memberikan semangat dan membuat saya bangkit dan kembali berlatih lagi. Hingga ada kesempatan untuk rekaman lagu sendiri,” jelas remaja putri yang baru bersekolah di SMA Negeri 3 Denpasar ini.
Lagu “Kambang” sekaligus menjadi kado dari kedua orangtua, memenuhi keinginan untuk punya rekaman sendiri yang baru bisa diwujudkan sekarang. (231)


