GRUP musik indie dari Denpasar, Antibodi, belum lama ini meluncurkan video klip dari lagu mereka yang berjudul “Bersinar”. Lagu ini diambil dari debut mini album (EP) perdana berjudul “Songs For The Disorder” yang dirilis Oktober lalu dalam bentuk fisik maupun digital.
Kepada mybalimusic.com, Joe sebagai pentolan dari tiga musisi muda enerjik ini mengatakan, mini album ini sebenarnya rilis dari materi lama Antibodi yang sudah ditulis dan direkam sekitar tahun 2014-2015, awal-awal terbentuknya grup ini. Namun karena kesibukan masing-masing personel, Antibodi jarang sekali tampil di pentas-pentas lokal, hanya sesekali berlatih dan tampil, rencana merilis mini album juga nyaris terlupakan. Hingga akhir 2018, Antibodi mulai bersiap untuk bangkit kembai.
Di tahun 2019 grup yang saat ini didukung Joe (gitar, vokal), Fore (drum), dan Ciko (bass) ini sepakat untuk berlatih dan mulai mencoba lagu-lagu baru. “Namun kami merasa bahwa mini album yang lama tertunda harus dirampungkan dan dirilis terlebih dahulu,” jelas Joe.
Mini album “Songs For The Disorder” berisi 6 lagu yang terdiri dari 1 lagu instrumental dan 5 lagu dengan lirik. Dibuka dengan instrumental yang kencang “Watch Out”, dilanjutkan dengan “What The Heck” yang menjadi suara aspirasi, protes, kemarahan, dan motivasi untuk membawa perubahan sikap dari dalam diri sendiri. Berikutnya Antibodi memainkan nomor “Melewati Batas” yang juga menceritakan aspirasi mereka terhadap permainan kotor elit politik dan kualitas dunia hiburan yang semakin parah. Setelah protes, Antibodi kemudian melontarkan sebuah lagu berlirik penuh gambaran realita kita di zaman ini, “Bersinar” yang sarat motivasi. Dua lagu berikutnya, “Predator” menyuarkan anti bullying dan “Final Test” yang menolak ujian nasional yang dianggap menyulitkan siswa.
“Bersinar” dipilih sebagai single perdana yang dipromosikan secara luas, karena dirasakan cocok dengan kondisi sosial kemasyarakatan saat ini. Lewat lagu ini Antibodi ingin menyuarakan realita di sekitar kita yang bagaikan satu lingkaran setan yang patut mendapatkan solusi dengan baik. Realita dimaksud seperti perceraian orang tua yang membawa dampak traumatik bagi seorang anak.
“Lewat lagu ini kami ingin memberi semangat, bahwa setiap orang bisa melakukan segala sesuatu yang baik, dan tentunya mengajak masyarakat untuk sadar bahwa cerita-cerita seperti ini ada di antara kita,” ujar Joe sembari menambahkan, mini album perdana Antibodi dugarap bersama Rino Atmaja, gitaris Joyride yang menangani rekaman, mixing, juga mastering.
Selain merilis lagu-lagu sendiri dalam format mini album, Antibodi juga sempat melakukan rangkaian Songs For The Disorder Tour 2019 dengan menyambangi kota Malang dan Jogjakarta. Saat ini selain menjalankan promo, Antibodi juga sedang mempersiapkan materi-materi baru mereka yamg telah terkumpul selama masa istirahat panjang beberapa tahun lalu, untuk dirilis di tahun 2020. (231)