PENYANYI asal Bali, Alfin Alberto Fuah, makin mantap untuk memperkuat karier bermusiknya secara nasional. Untuk itu, ia mengaku menggarap karya terbarunya, “Agar Kau Bahagia” secara lebih serius dan total sedari rekaman dan penggarapan musik, dan suting video klip. Lagu ini sendiri sudah mulai diputar di radio-radio di berbagai daerah, pun video klipnya sudah muncul di kanal Youtube sejak akhir Agustus lalu. Namun acara peluncuran baru akan dilakukan Oktober mendatang di Jakarta.
Hampir tiga tahun lamanya solois tak memunculkan karya baru, hingga didorong semangat orang-orang terdekat, ia memutuskan untuk menggarap “Agar Kau Bahagia” tahun ini di tengah segala keterbatasan gegara situasi pandemi. Yang jelas untuk single ke-3 ini, Alfin mengaku berusaha total. Apa yang membedakannya dengan dua lagu sebelumnya, “Pergi dan Jangan Kembali” (2016) dan “Selamanya di Hati” (2017)?
“Yang jelas kali ini saya jauh lebih serius mempersiapkan semuanya, sejak proses rekaman sampai promosi dan peluncuran. Bukan berarti sebelum-sebelumnya saya tidak serius, Cuma kalau di lagu sebelumnya saya rekaman ya begitu saja, tapi dengan Agar Kau Bahagia, saya ingin menunjukkan kesungguhan sekaligus menunjukkan totalitas saya dalam berkarya,” jelas Alfin dalam obrolan santai dengan sejumlah awak media di Petitenget, Kuta, jelang persiapan peluncuran album.
Salah satu wujud keseriusan Alfin adalah proses rekaman dan suting video klip yang melibatkan sejumlah nama-nama hebat baik di Bali dan Jakarta. Untuk musik misalnya, ia didukung sejumlah musisi kenamaan yang belakangan lebih banyak berada di Bali seperti Kenna Lango keyboardis yang pernah main bersama Glenn Fredly (alm.), Arnold Sadrach (bassis Sammy Simorangkir), gitaris session player Mecko Kaunang, dan Fridel Lango (drummer).
Saat ditanya mengapa harus menyibukkan diri bolak-balik Jakarta dan Bali hanya untuk menyelesaikan rekaman serta suting video klip dan promo, pria berdarah Kupang yang sudah menetap di Bali sejak balita ini mengaku, bagaimanapun ia punya kedekatan dan hubungan batin yang kuat dengan Bali, daerah di mana ia dibesarkan dan mengawali ketertarikannya di musik. Selain itu ia juga ingin tetap menjalin hubungan baik dengan teman-teman musisi di Bali, meskipun belakangan ia lebih banyak mengembangkan karier bermusiknya di ibukota.
“Agar Kau Bahagia” yang dikemas dalam riama pop romantis mengisahkan tentang seorang pria yang sangat sayang dengan kekasihnya. Namun ketika menyadari kalau sang kekasih tak bisa melupakan masa lalu bersama mantannya, ia pun mencoba untuk berbesar hati dan rela melepas perempuan pujannya dengan satu kata, “agarkau bahagia”.
Alfin Alberto Fuah dilahirkan di Kupang. Sejak umur 9 bulan ia sudah diboyong kedua orangtuanya yang pindah ke Bali. Menggemari musik sejak kecil, di masa remajanya Alfin sempat membentuk sejumlah band bersama teman-temannya. Ia pun kerap menjajal panggung lomba atau festival. Namun di balik kenikmatan bermain musik mengiringi penyanyi lain, diam-diam ia pun merasa tertantang untuk mencoba menyanyi, sesuatu yang seseungguhnya bukan hal baru. Maka muncullah , “Pergi dan Jangan Kembali” disusul “Selamanya di Hati”.
Dengan lagu barunya “Agar Kau Bahagia”, Alfin juga ingin menepis pandangan stereotip kalangan musik di Jakarta, kalau musisi Bali sulit untuk maju dan eksis di kancah nasional, karena ujung-ujungnya pasti akan kembali ke Bali. “Kalau menurut saya ngga selalu benar seperti itu, kalau serius dan mau berusaha, musisi Bali juga bisa berkembang di Ibukota dan sangat pantas untuk diakui kemampuannya,” demikian Alfin. (231)
