06/09/2025
MUSIC EVENT tampilkan di SLIDESHOW

BRC Rilis Album Kompilasi “Brotherhood in Music”

TIAP komunitas musik punya tujuan dan program tersendiri. Salah satu kebanggaan sekaligus bukti kalau komunitas bukan hanya sekadar kumpul dan manggung adalah menghasilkan satu rekaman bersama. Inilah yang dilakukan Brother Rock Community (BRC), dengan merilis album rekaman kompilasi berjudul “Brotherhood in Music”.

Urip Sanjaya, ketua umum BRC sekaligus ketua Yayasan Musisi Tabanan (Yamusta) mengatakan tetap bersyukur album kompilasi ini bisa selesai dikerjakan. Meskipun masih di tengah suasana pandemi covid kita masih bisa berkarya positif untuk Komunitas Yamusta BRC khususnya dan para penikmat musik umumnya.

“Idenya sudah sejak lama, namun kalau dihitung waktu penggarapan sekira 5 bulan terakhir ini,” ujarnya di sela acara peluncuran album di Jeger House, Renon, Sabtu (2/10).

Ide Kakoel, salah satu musisi pendukung mengatakan, kalau komunitas musik berkumpul lalu manggung beramai-ramai, itu sudah biasa dan memang itu salah satu kegiatannya. “Kami punya pemikiran bahwa sebagai sebuah komunitas musik, hendaknya ada satu karya bersama yang bisa melibatkan anggota komunitas. Salah satunya ya rekaman album kompilasi,” ujarnya.

Gung Arya, koordinator band menjelaskan, untuk “Brotherhood in Music” tidak ada proses kurasi khusus guna menentukan grup yang akan mengisi rekaman. Begitu pun rak ada syarat-syarat khusus karena prinsipnya adalah menempatkan semua grup musik anggota BRC dalam porsi yang sama.

“Intinya siapa yang sudah memiliki karya orisinal, bisa kami masukkan ke dalam projek rekaman dan menjadi bagian dari album kompilasi ini. Karena anggota cukup banyak, bukan tak mungkin kalau ada kesempatan nanti akan berlanjut dengan album kompilasi berikutnya dengan melibatkan grup yang lain,” jelas Gung Arya.

Album kompilasi “Brotherhood in Community” menampilkan 13 grup musik dengan berbagai macam aliran atau style musik. Mereka pun menampilkan lagu masing-masing dengan lirik lagu menggunakan berbagai macam bahasa. Dari lirik berbahasa Indonesia, berbahasa Inggris, bahkan ada juga yang berbahasa Bali.

Baca Juga:  “Saling Mengerti”, Deva Kastara Ikuti Jejak Sang Ayah

Sebagian besar grup musik pendukung rekaman ini terbilang musisi-musisi lawas atau senior, namun ada juga yang terbilang masih muda. Adapun lagu yang terangkum di album ini, “Hey” (Badlanders), “Menyentuh Gelap” (Bedtime Story), “Hitam Terbakar” (Blackburn), “Maha Pralaya” (Jimbarock), “Pergi Saja” (Jody Feriawan), “You Can Say Yoo” (Maddog), “Persada” (Okamu), “Dieverment” (Revolker of Vandom), “”Pergi dalam Damai” (Riverside), Going Back to Stranger” (The Booster), “Kita Bersama” (The Rocknest), “CKTA” (Unreadable), dan “Kill The Evil” (Vexer). Seluruh proses rekaman dan proses akhir ditangani Gung Sinchan dari Crayon Record Studio.

Untuk tahap awal album kompilasi “Brotherhood in Music” diedarkan dalam bentuk fisik rekaman berupa CD audio. Distribusi melalui masing-masing grup band pendukung, juga melalui pengurus BRC.

“Untuk peredaran album kami serahkan ke masing-masing band untuk mengatur strategi mereka. Kami dari pengurus selain membantu memproduksi CD dalam jumlah terbatas, juga akan mempublikasikan melalui beberapa dan platform digital. Karena ini kerja komunitas, sudah tentu masing-masing band akan intens mempromosikan karya ini bersama-sama,” demikian Gung Arya. (231)

Peluncuran album “Brotherhood in Music”, Sabtu (2/10)