
PENYANYI anak-anak dan remaja yang tergabug dalam Generasi Muda Bali (GMB) bolehlah bernafas lega. Setelah tertunda gegara pandemi Covid-19 akhirnya acara konser peluncuran album rekaman mereka “Dewi Laksmi” terlaksana di Sasana Budaya, Kertalangu, Denpasar, Minggu (30/8).
Kali pertama pula, seluruh pendukung GMB dapat tampil langsung di hadapan undangan secara bergiliran. Masing-masing berusaha tampil terbaik membawakan lagu dari album yang dikemas ke dalam format DVD video klip tersebut. Album ini diproduksi Yayasan Symphony Kasih Denpasar melalui Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Pondok Seni 36.
Sebelumnya, penyelenggara sudah mengumumkan rilis album awal Mei lalu, hanya saja konser peluncuran yang menyusul dilaksanakan. Selain pendukung acara dan undangan dari komunitas musik, turut hadir Sekretaris Disdikpora Kota Denpasar, dan Kepala Bidang Kesenian Dinas Kebudayaan Kota Denpasar yang membuka acara.
“Album yang sudah mulai digagas sejak tiga tahun lalu ini sebetulnya sudah rampung Februari lalu. Rencananya diluncurkan April, namun karena pandemi, terpaksa ditunda-tunda. Setelah mempersiapkan segalanya dengan perhitungan yang matang, acara dapat kami tuntaskan setelah masuk era tatanan hidup baru ini,” jelas Alit Jatendra, pimpinan Pondok Senin 36.
Menurut Alit, judul “Dewi Laksmi” dipilih dengan harapan seperti sosok Dewi Laksmi sebagai lambang kemakmuran, apa yang telah diperbuat melalui karya ini nantinya dapat memberi kesejahteraan. Ini juga sebagai harapan sekaligus doa semuanya bisa bangkit dan sejahtera kembali setelah diguncang pandemi Covid-19.
Album ini menampilkan 12 penyanyi dan 11 lagu dengan berbagai genre musik. Tak hanya lagu bernuansa tradisional, ada pula lagu anak-anak dan remaja yang lebih ngepop dan easy listening dengan tempo slow, medium hingga upbeat. Begitupun lirik lagu bervariasi dari yang menggunakan bahasa Bali, Indonesia, dan Inggris.
Sebelas lagu yang terangkum di album “Dewi Laksmi” adalah Dewi Laksmi (Lakshmi Amritha), Tresna Asih Catur Guru (Dinda dan Tricia), The Last Leaf Survived (Fiona Amelia), Bajang Milenial (Dea dan Deeka), Pandan Pinih Suci (Yumiko Maharani), Semesta Ceria (Meisya Nariswari), Putri Bulan (Bulan Manohara), Mari Bernyanyi (Wedhaswara), Canang Sari (Yuni Ditaa), Curi-curi Pandang (Dek Wulan), dan satu lagu yang dinyanyikan bersama oleh seluruh artis GMB, Simponi Kasih.
Keseluruhan lagu diciptakan oleh Alit Jatendra, menyesuaikan dengan karakter masing-masing penyanyi. Proses rekaman melibatkan tiga penata musik, mulai dari Jimmy Sila’a (alm.), Dek Artha, dan Ari W. Palawara. Penggarapan video klip ditangani beberapa videographer seperti Sem, Yong Sagita, Yasa Sega, dan De Brawa. Hasilnya, tiap lagu dan video klip di album “Dewi Laksmi” menjadi beragam. Selin bisa diakses melalui kanal Youtube, lagu-lagu dari album ini juga tersedia di sejumlah platform musik digital seperti iTunes, Apple Music, Spotify, Deezer, Napster, juga Amazon Music. (231)