06/09/2025
MUSIC EVENT tampilkan di SLIDESHOW

“Showcase” Belantika Bianglala, Kreatif dan Menghibur

Show3
Gelar wicara #KurangiRisiko bersama Rudolf Dethu dan Gede Robi

KREATIVITAS itu memang tanpa batas. Pun, dalam mengemas satu acara. Kreatif dan menghibur. Begitulah kesan yang tepat untuk menggambarkan acara showcase serangkaian program Belantika Bianglala yang digelar di Rumah Sanur, Minggu (18/8) malam.

Rudolf Dethu dari pihak Rumah Sanur menjelaskan, showcase gelaran pertama tersebut merupakan bagian Belantika Bialanglala, program panjang berjenjang berupa pesta untuk merayakan kebinekaan . Program yang dimulai sejak Juli ini akan berlangsung Desember nanti.

“Bentuk perayaannya berupa serbaneka aktivitas kreatif, yakni kelas menulis lirik, kelas melukis jaket, dan kelas ilustrasi digital. Semua kegiatan ini berujung di arena showcase yang menggabungkan hasil kegiatan lokakarya yang dipertontonkan dan diperdagangkan,” jelasnya.

Lain dari itu, acara juga diisi dengan lokakarya serta gelar wicara. Seperti Minggu (18/8), acara diawali dengan lokakarya serta pertunjukan ukulele. Berikutnya gelar wicara semacam talkshow ringan menampilkan Gede Robi dan Rudolf Dethu dengan tema #KurangiResiko, sebuah gerakan bijak memilih, memilah, dan mengantisipasi risiko yang timbul dalam berbagai hal.

Dethu memperlihatkan apa yang sedang giat ia lakukan bekerjasama dengan Malu Dong dengan yaitu memasang 5 asbak besar di sepanjang pantai Sanur juga 5 asbak besar lain di pelataran Pura Besakih. Lokasi tempat pemasangan asbak besar tersebut kemudian ditetapkan sebagai designated smoking area, tempat publik diperbolehkan merokok. Kegiatan ini bakal meluas hingga ke kabupaten-kabupaten lain di Bali.

Di sisi lain Gede Robi mengisahkan tentang perjalanannya naik truk dari Bali sampai Jakarta selama 10 hari. Sepanjang perjalanan ia memunguti sampah PSP (plastik sekali pakai), sampah yang memang khusus ia sasar dan tayangkan lewat film yang sedang dibuat, Pulau Plastik. Saat tiba di Jakarta ia menyelenggarakan pawai kolosal yang intinya menggenjot atensi publik soal seberapa berbahayanya PSP bagi ekosistem kehidupan.

Baca Juga:  “Pejalan Tresna”, Lagu Baru dari Harmonia

Jika acara showcase yang digelar kemudian menjadi tak hanya kreatif namun juga kental nuansa menghibur, tentu karena tampilnya tiga musisi “unik” di jalur masing-masing. Diawali penampilan Dadang, si “Pohon Tua” yang memainkan musik folk yang khas, dan penampilkan khusus Amboro, penyanyi sekaligus penulis lagu dari Jakarta.

Dikatakan unik, karena Amboro mengadopsi gaya musik dan nyanyian Benyamin S., serta membawanya ke ranah kekinian. Hasilnya, nyaris sejam ia tak hanya mempertontonkan kemampuan menghibur, namun juga mengajak semua yang menonton larut dalam gayanya.

Puncak dari semuanya, Bayu KW, salah satu ‘veteran’ penyanyi pop Bali tampil dengan gaya khas. Walau di awal merasa kikuk, canggung tampil di tempat ‘asing’ dengan audiens berbeda dari biasanya, toh akhirnya rasa percaya diri Bayu bangkit di lagu ke-2 hingga pamungkas, andalannya “Kanggoang Malu”. Nyaris sepanjang penampilannya, penonton dari berbagai generasi yang hadir larut, ikut berjoged dan menyanyi bersama. (231/*)

show1
Bayu KW “in action”
show2
Workshop dan pertunjukan ukulele