SETELAH melepas single “Dynda” sebagai awal perkenalan empat bulan lalu, akhirnya grup band S4dewa merampungkan video klip lagu tersebut. Penayangan perdana video klip dilangsungkan di Ezzy Smart Resort, kampus Elizabeth International di Denpasar (14/5) siang, dilanjutkan dengan acara peluncuran di salah satu pusat perbelanjaan di kawasan Renon malam harinya.
“Peringatan bagi yang sedang galau dan lagi ada masalah dengan pasangan, sebelum menonton video klip ini, jauhkan benda-benda tajam dan barang berbahaya lainnya,” ujar Bari, vokalis S4dewa sembari tertawa bergurau, usai pemutaran video klip.
Bari sengaja ‘menggoda’ para mahasiswa dan staf Elizabeth International yang turut menyaksikan pemutaran video klip “Dynda” karena ternyata banyak dari mereka yang menonton dengan mata berkaca-kaca karena terharu. “Cerita lagu dan video klipnya bikin baper,” komentar salah satu mahasiswa.
Kepada awak media, Bari didampingi personel lengkap S4dewa menuturkan, video klip “Dynda” yang disutradarai Rafflu James ini memang digarap dengan konsep story telling. Jadi menyaksikan tayangan berdurasi ini tak ubahnya menyaksikan film pendek. “Karena kami memang ingin lebih menekankan bagaimana cerita dalam lagu tersampaikan dengan baik dalam video ini, maka personel band sendiri tak banyak muncul di sini. Porsinya lebih banyak kepada model yang menjadi pemeran dalam video ini, sedangkan kami dari band hanya muncul beberapa saat saja di bagian akhir,” jelas Bari.
Menariknya, di akhir video klip sengaja dimunculkan teks “bersambung”. Bukan sekadar gimmick, menurut Bari, untuk single S4dewa yang berikutnya, konsep video klip akan dibuat berhubungan dengan video “Dynda”. Lagu itu sendiri terangkum dalam mini album S4dewa yang direncanakan bisa kelar dan dirilis Juli mendatang. Selain Dynda”, ada tiga lagu lainnya
“Terluka”, “Jatuh Cinta”, dan “Dunia Terhenti”.
“Sebetulnya hits yang kami rencanakan dari mini album S4dewa justru bukan Dynda. Tapi karena lagu ini yang paling pertama jadi dan paling pas mewakili karakter band, juga karena ceritanya diangkat dari kisah nyata teman kami sendiri, kami coba lemparkan lagu ini terlebih dahulu. Ternyata sambutan cukup bagus, bahkan sampai ke luar Bali,” jelas Bari.
Lain dari itu, pihak S4dewa juga merasa sangat beruntung karena seluruh proses yang dilakukan sejak rekaman hingga pembuatan video klip dapat terselesaikan dengan baik berkat dukungan banyak pihak. Termasuk dukungan dari kampus Elizabeth International yang juga menjadi lokasi suting sebagian besar adegan dalam video klip “Dynda”. Menurut Nyoman Sukadana, CEO Elizabeth International, dukungan kepada S4dewa menjadi salah satu wujud philantrophic project yang digagas sebagai keunggulan kampus.
Ditambahkan, arah pengembangan kampus memang bukanlah untuk menjadi kampus kreatif, karena dasarnya institusi hospitality. Namun dalam perkembangan industri 4.0 yang bercirikan industri kreatif, dirasakan perlu untuk menghasilkan lulusan yang memiliki added value, nilai tambah yang membedakan dengan lulusan lainnya. Salah satunya bisa memunculkan identitas melalui musik.
“Kalau ada yang bertanya kenapa kami tidak mendukung bakat dari mahasiswa misalnya, sebetulnya sudah. Sebelum ini sudah ada empat mahasiswa berbakat di bidang tarik suara yang kami dukung, bahkan ada satu orang yang sudah rekaman. Namun begitu tamat, mereka terpencar dan komunikasi jadi kurang nyambung. Nah, kebetulan vokalis S4dewa adalah salah satu staf pengajar di kampus kami, dan menjadi pengajar yang diidolakan mahasiswa. Ya sudah, kami awali dari sini dulu,” jelas Coach Nyoman.
Meskipun terbilang sebagai band yang belum terbentuk, Sa4dewa didukung wajah-wajah lama di blantika musik Bali. Jika di awalnya grup ini didukung empat personel, namun selepas keluarnya Astu, S4dewa berubah formasi menjadi berlima. Saat ini mereka didukung
Bari (vokal), Ichan (gitar), Gus De (drum) dan dua personel baru, Gayuh (bass) dan Memet (keyboard). Meskipun punya latar belakang ketertarikan dan pengaruh dari musisi maupun grup musik yang berbeda-beda, keempat personel S4dewa sepakat untuk berada di jalur pop romantis. Maka tak heran jika lagu-lagu yang mereka mainkan, sedikit banyak akan mengingatkan pada lagu-lagu dari band pop nasional semisal Ada Band yang juga menjadi influence S4dewa. (231)