Home BEHIND THE MUSIC 72 Tahun Proklamasi RI di Mata Mereka …..
BEHIND THE MUSIC tampilkan di SLIDESHOW

72 Tahun Proklamasi RI di Mata Mereka …..

Artis2
Ray Peni, Joni Agung, Bayu Cuaca, Lolot

KAMIS, 17 Agustus hari ini, segenap bangsa Indonesia memperingati 72 Tahun Proklamasi Kemerdekan RI. Tiap tahun, tiap kali momentum peringatan tiba, selalu terselip harapan dan semangat untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tak hanya pada kalangan tertentu, namun bagi seluruh lapisan masyarakat. Lalu bagaimana penyanyi, musisi pop Bali memandang dan memaknai hari bersejarah ini?

Bagi Ray Peni, HUT RI ke-72 tahun ini dapat dirasakan sebagai tonggak kebangkitan nusantara yang akan menuju kejayaanya sampai di angka 9. Itu karena kalau dihitung dari angka , HUT RI ke-72, ada angka 7 + 2 = 9. Untuk meraih angka 9 kita akan memulai dengan angka 1. Sementara 17 Agustus ini kita rayakan di tahun ke-nol. “Kenapa nol, karena tahun 2017 kalo dibulatkan 2+0+1+7 = 10 jadi angka 10 itu sama dengan nol , jadi mari kita sambut kebangkitan bangsa ini mulai dari angka satu menuju angka 2018. Bangkitlah nusantaraku, jayalah negeriku dengan Pancasilanya. Merdekaaaaa …,” komentar penembang “Takut Bojog” ini.

Momentum peringatan hari jadi Indonesia, bagi Joni Agung sebagai pemacu semangat untuk mengisi kemerdekaan ini dengan karya, serta penuh rasa bangga menjadi warga negara Indonesia dengan keanekaragaman suku, budaya, bahasa, dan adatnya.

Beda lagi Bayu Cuaca yang menyatakan peringatan Proklamasi RI memiliki makna kalau tiap waktu dan kesempatan yang ada saat ini merupakan buah dari hasil perjuangan sepenuh hati segenap bangsa Indonesia yang berjuang merebut kemerdekaan. Karennya sebagai generasi muda sudah seharusnya menghargai jasa pahlawan dengan melakukan sesuatu yang positif, mengembangkan potensi diri untuk mengisi kemerdekaan dengan hal yang positif.

Di mata Lolot, memasuki 72 tahun kemerdekaan RI, saat ini kepercayaan masyarakat terhadap bangsa dan Negara berangsur membaik, di bawah kepemimpinan Presiden sekarang. Itu tampak nyata dengan segala upaya nyata yang telah dilakukan untuk pembenahan di berbagai bidang. Kecintaan terhadap Tanah Air pun terus digemakan untuk menjaga keutuhan NKRI yang terancam tercerai berai dengan menguatnya paham radikalisme yang menginginkan kekuasaan untuk tujuan tertentu.

“Salut saya ucapkan kepada pemerintah sekarang yang sudah menggeliat, menempakkan wujud kejujuran dan perlawanan terhadap segala bentuk tindakan yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa ini. Dirgahayu Republik Indonesia, semangat kemerdekaan harus tetap berkibar untuk tanah airku Indonesia. Merdeka!” ujar Lolot.

Bagi Tu Krisna “KIS”, makna HUT Proklamasi RI tahun ini sangat spesial, karena di tahun ini ia secara pribadi seperti diingatkan kembali akan poin-poin penting yang belakangan ini secara nyata seperti memudar, terkikis. Misalnya saja soal rasa nasionalisme, kebhinnekaan, pun kedewasaan kita dalam toleransi dan mengakui bahwa bangsa kita bangsa besar dan majemuk.

“Jadi kembali lagi kita diuji untuk berpikir apakah kita benar-benar sudah merdeka dalam berdemokras. Banyak peristiwa-peristiwa intoleransi yang terjadi akhir-akhir ini. Semoga HUT Proklamasi tahun ini menjadi titik tolak pemerintah bersama kita generasi penerus untuk memantapkan kembali rasa nasionalisme kita,” ujarnya.

Di sisi lain Tu Krisna juga berharap momentum HUT Proklamasi dapat dilaksanakan secara meriah di tiap banjar dan desa di seluruh pelosok Bali dengan mengadakan kegiatan dan lomba-lomba yang menekankan rasa nasionalisme, kebhinnekaan dan toleransi, meskipun dalam skala kecil. Selain untuk mengingatkan kita para generasi penerus, juga sebagai ajang untuk berkumpul untuk lebih saling mengenal lagi dan mempererat tali persaudaraan. (231)

Exit mobile version