06/09/2025
Nasional tampilkan di SLIDESHOW

DATR: Kebekuan Itu Mencair Lagi

DAT1
Grup band Day After The Rain (DATR)

MAKIN berkembang dan mudahnya teknologi rekaman saat ini, pun makin mudah dan murahnya publikasi lewat ragam media, mengundang banyak musisi-musisi yang sudah lama vakum untuk berkarya lagi. Bukan sekadar itu, ada rasa kangen untuk berkarya bersama lagi, juga karena ikatan persahabatan yang masih erat terjalin.

Pada band Day After The Rain (DATR), kebekuan yang cukup lama itu juga mencair lagi. Tanpa banyak basa-basi, tiba-tiba saja band yang terakhir berkarya 7 tahun silam ini muncul lagi dengan satu single yang diberi judul “Glow”.

“Kami sepakat untuk bertemu kembali dengan spirit dan euphoria persahabatan selama 14 tahun untuk mempersembahkan karya teranyar kami,” ujar Wicaksana, vokalis DATR.

Tak berlebihan bila Wicak menyatakan itu. Personel DATR — Wicaksana (vokal ),  Keyn (gitar), Abee (keyboar d), Zky (bass), Yudi (gitar) dan Jaka (drummer ) sudah menjalin persahabatan sejak 2004 ketika mereka sepakat membentuk band bernama Puzzle. Setelah merilis satu mini alnum dan dua album penuh, band ini memutuskan “bubar”. Hingga 2007 mencoba muncul kembali dengan nama baru, Day After The Rain (DATR). Berkarya, merilis sejumlah single dan beberapa kali bongkar pasang personel, DATR pun “membeku” sejak 2011.

“Terkadang ada kerinduan yang cukup kuat saat kami saling bertanya tentang kabar dan mengenang nostalgia masa masa berkarya dulu, dan tampaknya itu menjadi semakin kuat saat kami bertemu dan berbincang,” komentar Jaka, drummer DATR.

Dengan dukungan kuat dari Windu Estianto dari band Super Soda yang bertindak sebagai music director sekaligus produser, “kerinduan” awak DATR untuk berkumpul kembali akhirnya terpenuhi. Kebekuan selama 7 tahun mencair, manakala single “Glow” berhasil dirampungkan di studio Tet Stupid Pro.

Baca Juga:  Lagu Baru Drafity, “Sekadi Artis Korea”

Menurut Wicaksana, single “Glow” dirampungkan dalam waktu singkat, sekitar seminggu, baik untuk proses rekaman dan revisi hingga mixing dan mastering. Keseluruhan instrumen direkam di Kantor Biro Arsitek Pranawa, Sanur, sebelum dibawa ke Tet Stupid Pro untuk proses selanjutnya.

“Glow atau cahaya adalah tentang harapan untuk sebuah era di mana manusia alam dan entitas lainnya bersinergi dan membangun masa depan dengan kekuatan cinta dan kasih yang diibaratkan sebagai titik titik cahaya yang melebur menjadi terang benderang,” tambah Wicaksana.

Jika kemudian DATR memutuskan merilis lagu dengan lirik berbahasa Inggris, semata sebagai salam perkenalan kepada pasar global musik industri, melalui beberapa digital music store. Dengan merilis “Glow”, seluruh awak DATR berharap tidak hanya berpikir bagaimana mereka tetap bisa berkarya, namun juga tetap bersahabat seperti awal kami bertemu dan akhirnya tetap dalam lingkar keindahan di masa masa mendatang untuk generasi selanjutnya. (231)

DAT2