LAMA tidak muncul di kancah rekaman, penyanyi pop Bali, Manik, kembali dengan satu mahakarya prestisius. Ia baru saja merampungkan proses rekaman lagu sekaligus penggarapan video musik “Surya Galang Ring Bali”. Selain melibatkan banyak penyanyi Bali kenamaan dan berbagai pihak untuk ambil bagian, ada cerita menarik di balik karya yang akan dirilis dalam waktu dekat ini. Konon, Manik harus “menunggu” 19 tahun hingga projek ini terwujud.
Sesungguhnya lagu “Surya Galang Ring Bali” sudah sempat muncul di rekaman perdananya, album “Ngulgul Hati” yang dirilis 2003. Lagu ini sendiri diciptakan 2002, tak lama setelah tragedi peledakan bom di Kuta.
“Niat saya waktu itu hanya untuk mendoakan dan memberikan motivasi untuk Bali lewat lagu, agar selalu dilindungi dan tetap sejahtera masyarakatnya, terhindar dari bencana seperti bom Bali I yang terjadi sebelum lagu ini diciptakan,” ujar penyanyi asal Kediri, Tabanan ini.
Ketika membuat lagu ini, Manik mengaku sudah membayangkan lagu ini akan dinyanyikan banyak orang dengan video musik berkesan kolosal. Namun apa mau dikata, saat itu, lagu ini tak dipilih produser sebagai salah satu lagu andalan karena alasan dianggap kurang komersil. Jadilah lagu ini muncul sebagai salah satu nomor di album “Ngulgul Hati” namun tak banyak diketahui publik. Sementara Manik sendiri masih terobsesi lagu akan muncul sebagaimana yang dibayangkan saat menciptakannya. Sayangnya, lagu ini tak sempat dibuatkan rekaman minus one bakan file lagu ini hilang entah kemana. Manik pun sempat cek file di studio Aneka juga studio Eko Wicaksono (alm.) sebagai penata musik, namun sudah tak ada lagi.
“Entah kenapa di tahun 2021, saat saya mulai ada keinginan berkarya lagi, tiba-tiba di salah satu kanal Youtube, ada yang mengunggah materi album Ngulgul Hati secara utuh, tentu termasuk Surya Galang ring Bali tentunya. Saya senang sekali dan menjadi semangat kembali. Luar biasa auranya. Saya tetap mengucapkan terima kasih kepada yang sudah mengunggah musik ini, walau sebenarnya ilegal,” tutur Manik panjang lebar.
Gegara itu pula, keinginan Manik kembali terusik untuk membuat lagu ini dinyanyikan oleh banyak artis Bali, yang secara karakter sesuai dengan kriterianya di lagu ini. Tanpa kesulitan berarti, semua rekan yang dihubungi langsung menyetujui. Mulai dari Widi Widiana, Dek Ulik, Ayu Saraswati, Ocha, Dewi Pradewi, Putri Bulan, Lebri Partami, Gus Yuda, Wahyu Katak (Harmonia), Agus Arya Nugraha, Mitha Wulandari, Iwan dan Krisna (Sound of Mine) hingga Pancer Langit, Nyoman Suwida, Haridwipa Gamelan Group dan tim pendukung lainnya. Pun peran Silahome Studio yang bersedia merekam suara semua artis pendukung tanpa mendapat honor sepersenpun.
Jadilah semuanya berkomitmen lagu ini dimunculkan untuk memotivasi masyarakat Bali yang saat ini sedang susah karena pandemi, dan semua ngayah. Terlintas juga dalam benaknya untuk membuat kesan kolosal, dan ternyata Perhimpunan Indonesia-Tionghoa (INTI) Bali yang dihubungi bersedia untuk ikut berpartisipasi termasuk memfasilitasi tempat syuting video musik di tempat yang megah, Taman Bhagawan di Tanjung, Benoa.
“Target yang ingin saya capai, lagu ini dikenal dan didengarkan oleh semua orang yang mencintai Bali, agar mereka tetap melihat Bali sebagai tempat yang terbaik di dunia dan selalu optimis ke depannya. Tentu kami para seniman juga agar dilihat tetap berkarya di masa pandemi,” harap Manik.
Mengalami sendiri bagaimana proses “Surya Galang Ring Bali” mulai dari munculnya ide, menemukan kembali lagi ini hingga tuntasnya penggarapan video musik, Manik mengaku serasa ini adalah keajaiban semesta dan Tuhan. Semuanya terjadi begitu saja dan dijalaninya dengan mudah tanpa kendala.
“Kalau dipikir-pikir, tidak mudah mengumpulkan artis-artis Bali yang sangat dikenal di masyarakat terutama saat ini mereka yang saya ajak rata-rata sangat populer di medsos karena prestasi dan karya-karyanya,” katanya.
Menurutnya tak mudah mengajak seniman sekelas komunitas Pancer Langit, Nyoman Suwida dan Haridwipa Gamelan Group untuk ikut berpartisipasi tanpa honor sama sekali. Karena faktor pertemanan dan sama-sama memiliki keinginan yang baik, akhirnya semua berjalan dengan baik tanpa ada halangan. Termasuk saat mengaransemen ulang lagu ini bersama Iwan dan Krisna “Sound of Mine” dan Haridwipa Gamelan Group, semua bertemu sesuai keinginan…
“Ya mudah-mudahan juga di akhir, saat lagu ini kami publikasikan nantinya akan diterima masyarakat dan mempunyai taksu sebagai lagu kolosal untuk Bali. Saya harus menunggu 19 tahun untuk lagu ini bisa dinyanyikan bersama oleh para artis Bali secara kolosal. Ini satu anugerah luar biasa,” pungkas Manik. (231)