MATAJIWA, kelompok musik yang digawangi Anda Perdana (gitar, vokal) dan Reza Achman (drum, perkusi) tampil di Bali. Mereka berdua akan tampil di Antida Sound Garden, Kamis (30/7). Untuk menyaksikan gelaran ini, dikenakan tiket masuk Rp 20 ribu. Tidak seperti pertunjukan musik biasa, penampilan mereka dikemas dalam satu pertunjukan semi musik yang diberi judul “Dongkal Dangkil”. Selain Matajiwa, pertunjukan juga akan menampilkan si “Pohon Tua”, Dadang SH Pranoto dan grup Ganjil.
Sebagai satu pertunjukan, “Dongkal Dangkil” diangkat dari karya (lagu) Matajiwa yang berjudul sama. Pilihan untuk membuat semi pertunjukan ini dinyatakan sebagai bentuk aplikasi lain dari konsep eksperiment Matajiwa untuk memberikan experience — yang diambil dari konsep 3E yaitu Experience, Expression dan Experiment) atau pengalaman baru bagi penonton Matajiwa dalam bentuk semi pertunjukan.
Tiap pertunjukan “Dongkal Dangkil” memiliki tema dan cerita yang berbeda, disuguhkan ke dalam satu semi pertunjukan musik yang memiliki alur cerita dari awal hingga akhir. Ditambah dengan kolaborasi dari berbagai bidang kesenian seperti musik, tari, teater, dan lainnya yang akan mengaplikasikan karya matajiwa sesuai dengan bidangnya.
Pertunjukan “Dongkal Dangkil” juga tak lepas dari rangkaian peluncuran album “1” Matajiwa. Menariknya pula, peluncuran album perdana dilakukan secara terpisah di mana album ini dibagi menjadi dua rangkaian yang disebut “Part 1” dan “Part 2”. Keduanya kemudian digabungkan menjadi sebuah album penuh dengan total 14 lagu yang akan dirilis secara terbatas. Konsep “Part 1” diluncurkan 11 Desember 2013 bersamaan dengan semi pertunjukan “DongkalDangkil” yang dipersembahkan oleh Music Stuff dan Matajiwa. Sedangkan “Part 2” dimulai 2014 lalu bersamaan dengan rilis digital album “1”.
Lagu “1” merupakan bentuk kegelisahan matajiwa akan kondisi Indonesia saat ini. Banyak orang yang mengaku paham akan konsep Bhineka Tunggal Ika, namun saling caci, saling maki, dan saling menjatuhkan, tak ada rasa toleransi antar sesama. Ditambah lagi, masalah agama saat ini kerap menjadi pemicu utama perkelahian. *231