GRUP band 703, membuktikan semangatnya untuk terus berkarya dan tetap eksis di kancah musik Bali. Setelah memperkenalkan diri melalui album “Pengaruh Jaman” November 2012, kali ini 703 kembali menyapa penikmat musik dengan album “Api Cemburu”. Album dalam format CD audio ini sendiri akan diluncurkan secara resmi dalam satu pementasan di Bale Udang, Ubud, 10 Januari ini.
Masih tetap mengusung irama pop rock dan slow rock, 703 menampilkan 11 lagu baru di album keduanya ini antara lain “C.K.M”, “Skayuyu”, “Api Cemburu”, “Omank in Love”. Sementara track pembuka “Nafas 703” digarap dengan lirik berbahasa Indonesia. Seperti kebanyakan album pop Bali belakangan yang juga menyelipkan bahasa asing ke dalam lirik lagunya, tidak berbahasa Bali. Sebut misalnya lagu “Last One” yang mengkombinasikan bahasa Bali, Jepang dan Indonesia ke dalam satu lagu. Atau “Kamu” yang menggabung bahasa Bali dan bahasa Inggris.
Belajar dari pengalaman merilis album pertama dua tahun silam, Putu Darmawan alias Toe sebagai pentolan 703 mengaku memang sempat ada rasa pesimis. Cuma terlintas pula dalam pemikirannya, kenapa harus kapok dengan pengalaman pertama. Mungkin memang hal yang buruk dulu dialami, kemudian ke depannya menjadi lebih baik lagi, asal tetap konsisten dalam bekarya.
“Siapa tahu setelah kesulitan yang pernah dialami, 703 bisa lebih ajeg. Kalau album pertama belum bisa didengarkan, kami keluarkan album kedua lagi. dengan aransemen musik yang lebih dewasa, intinya kami berharap dapat menghibur masyarakat luas dengan karya kami,” papar Toe.
Mengalami perubahan formasi, 703 saat ini didukung Toe (vocal, guitar), Etha (lead guitar), YanSu (drum), dan Wira (bass). Selain itu untuk materi album barunya, grup ini menggaet Gek Ria, salah satu personel 3G untuk mendukung lagu “C.K.M.” Menurut Toe, sejatinya keinginan untuk mengajak satu biduanita memperkuat penampilan 703 sudah ada sejak dulu. Pun, sudah beberapa penyanyi yang sempat dilirik, namun baru setelah ketemu Gek Ria, dianggap pas dan sesuai karakter musik yang dimainkan 703.
Sementara itu Gek Ria menjelaskan, sekalipun selama ini bersama 3G ia acapkali menyanyikan lagu dangdut, tidak ada kesulitan ketika berkolaborasi dengan 703. Ia juga tidak membawakan gaya dangdutnya saat main bersama 703. “Bisa dikatakan aliran musik 703 sehati dengan saya yang dari dulu suka pop rock. Kebetulan sekarang bertemu dengan Toe, dapat chemistry-nya. Dari dulu sering sih diajakin untuk mendukung grup band lain, tapi belum klik,” ujarnya.
Toe sendiri awalnya dikenal bermain di band underground, tepatnya band yang memainkan musik hardcore. Awalnya hanya menjadi player, pemain musik. Bersama grup Total Shit ia menjadi jadi gitaris, lalu bergabung di grup band lagu Bali, Mercy menjadi bassist. Barulah di tahun 2012 ia memutuskan untuk berkarya sendiri, membentuk grup baru dengan nama 703, di mana saya selain jadi vokalis juga main gitar. “Terus terang sewaktu menjadi player, saya merasa belum puas, feel belum dapat,” katanya.
Niat Toe untuk berkarya di musik dan menghibur masyarakat luas, ditunjukkan dengan keputusannya total di musik. Walaupun awalnya menjadi menjadi satu tantangan tersendiri juga, dari mudik hardcore beralih ke lagu pop Bali. Setelah belajar dari proses penggarapan hingga upaya publikasi album pertama, kini 703 mencoba banyak berbenah. Selain proses rekaman dan penggarapan musik yang terencana lebih matang, juga membenahi manajemen band dengan didukung satu tim khusus.
Tentang semangat 703 untuk terus berkarya di tengah ketatnya persaingan, Toe hanya mengatakan, bagi grupnya, musik itu sangat universal dan kaya ragam. “Kami berkarya hanya dengan satu harapan kami karya yang kami sodorkan ini bisa didengarkan lebih banyak kalangan lagi. Dan kami akan tetap konsisten untuk berkarya sampai kapan pun. Entah karya kami masih belum sempurna, kurang bagus, kami akan belajar dan belajar lagi, agar bisa memberikan yang terbaik sekemampuan kami,” demikian Toe. *231
